Karanganyar, Gatra.com - Pemkab Karanganyar memiliki rancangan kegiatan belajar mengajar (KBM) di era kenormalan baru. Namun penerapannya menyesuaikan petunjuk dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan beberapa skenario sudah disiapkan untuk disimulasi. Masing-masing opsi memperhatikan aspek kesehatan para peserta didik. Misalnya belajar secara daring dan membagi shift KBM di kelas. Skenario yang direstui Kemendikbudkemungkinan diterapkan saat tahun ajaran baru.
“Kami tidak ingin gegabah dengan mengambil opsi secara sepihak. Meski itu sudah kami pertimbangkan matang. Kami masih menunggu keputusan dari Kemendikbud, seperti apa. Diizinkan atau tidak untuk melakukan simulasi," katanya, Jumat (29/5)
Secara kelembagaan ia telah merancangnya sesuai jumlah peserta didik. Sebagian masuk pagi, sebagian lainnya masuk siang atau sore. Pelajaran yang disampaikan pun terbatas, terkait penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Menurut pria yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karanganyar ini, protokoler kesehatan di bidang pendidikan sudah disiapkan. Seperti ketersediaan tempat cuci tangan dan sabun, mengatur anak berinteraksi, dan sebagainya.
"Tapi semuanya masih menunggu keputusan Menteri. Jika diizinkan untuk melaksanakan, maka simulasi ini akan menjadi bekal saat masuk tahun ajaran baru. Biar siswa tidak kaget," tuturnya.
Namun jika tidak diizinkan, maka siswa tetap akan meneruskan belajar di rumah, sembari menunggu terima raport untuk kenaikan kelas.
Dikatakannya, dunia pendidikan adalah salah satu sektor riskan terdampak COVID-19, karena terjadi interaksi intens dengan banyak orang. Di lain sisi, rantai penyebaran virus Corona harus diputus dengan menghindari kerumunan dan pelibatan banyak orang. Menurutnya kenormalan baru di bidang pendidikan harus dikaji di berbagai aspek agar proses pendidikan tetap berjalan sesuai programnya dan memutus mata rantai penyebaran virus.