Semarang,Gatra.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi belum dapat memastikan pemberlakuan skema new normal di kota yang ia pimpin. Pasalnya, hingga saat ini grafik kasus corona masih cukup tinggi.
"Menjelang hari lebaran kasus corona justru meningkat dua kali lipatnya. Puncaknya pada tanggal 28 Mei 2020 tercatat positif Covid-19 hampir mencapai dua kali lipat dari titik terendah, yaitu sebanyak 86 orang," ujar Hendi, sapaan akrabnya di Semarang, Kamis (28/5).
Hendi menjelaskan, waktu pemberlakuan skema new normal yang paling efektif di Kota Semarang ketika reproduction number (Ro) atau angka reproduksi virus corona di bawah angka ambang 1.
"Kita lihat dulu Ro nya setelah PKM tahap dua berakhir tanggal 7 Juni nanti, kalau di bawah 1 ya New Normal kita jalankan, tapi kalau tidak ya mohon maaf, PKM kita perpanjang, atau bahkan PSBB," tegasnya.
Maka sekarang tergantung masyarakat, mau tertib atau tidak, kalau tidak mau ya kita seperti ini saja, di rumah terus, tidak ada aktifitas yang bisa dijalankan," tandasnya.
Untuk itu, Hendi meminta kepada masyarakat Kota Semarang untuk berdisiplin mematuhi seluruh peraturan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona.
"Kalau tidak tertib maka Ro di Kota Semarang akan semakin sulit dikendalikan. Itu berarti kemungkinan menjalankan new normal pada 8 Juni itu mustahil dilakukan," tekannya.
Sebab, menurut Hendi, pemberlakukan new normal bakal efektif dijalankan jika seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi di dalamnya.
"Saya rasa sulit kalau yang berupaya menuju New Normal hanya pemerintah dan sebagian masyarakat saja, karena new normal ini perlu upaya bersama, perlu pengorbanan bersama, perlu saling mengingatkan, perlu saling menghimbau," jelasnya.
Di sisi lain, Hendi juga menerangkan jika new normal di berlakukan, maka pemerintah Kota Semarang tidak akan langsung melepas seluruh aturan yang di berlakukan.
"Seluruh kegiatan tidak langsung berjalan seperti sebelum ada pandemi. Semuanya akan dilakukan secara bertahap. Misalnya, untuk kegiatan sekolah mungkin akan diaktifkan Juli, tapi tetap melihat bagaimana perkembangan Covid-19 di Kota Semarang dahulu," tandasnya.