Kebumen, Gatra.com - Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz menjamin ketahanan pangan di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah ini menjelang pemberlakukan skema new normal. Dia meyakini, tak akan terjadi lonjakan bahan pangan pokok masyarakat.
Yazid mengatakan, pada 2019 lalu, Kebumen mampu surplus sebanyak 200 ribu ton. Padahal, cekaman cuaca pada 2019 lebih berat lantaran musim kemarau yang tiba lebih dan lebih panjang dari kondisi normal. Karenanya dia meyakini pada 2020 ini panen Kebumen lebih melimpah.
“Memang ada serangan hama dan penyakit, ada banjir. Tapi Insya Allah kita aman,” ucapnya.
Dia pun mengklaim, Pemkab Kebumen sudah melakukan berbagai persiapan pada musim tanam kedua ini. Salah satunya yakni memastikan kecukupan air di wilayah irigasi. Lainnya adalah dengan menyiapkan pompa air untuk mengantisipasi kekeringan di kawasan pertanian tadah hujan.
“Petani menjadi kelompok yang juga diperhatikan pemerintah,” tandasnya.
Dia pun yakin, masyarakat di Kebumen memiliki cadangan pangan yang cukup. Pasalnya, lebih dari 60 persen warga Kebumen berprofesi sebagai petani. Secara turun temurun, petani memiliki kebiasaan menyimpan gabah dan baru akan dijual menjelang panen raya setahun mendatang.
Bupati mengemukakan, untuk menjamin ketersediaan pangan bagi sekitar 1,2 juta penduduknya, Kebumen didukung oleh skema bantuan sosial masa pandemi baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan desa. Bantuan tersebut menyasar kelompok miskin yang belum terkaver dalam bantuan sosial reguler pemerintah.
Kelompok lain yang menjadi perhatian Pemkab adalah pekerja sektor informal yang juga terdampak Covid-19. Misalnya, tukang ojek, pekerja pasar, buruh bangunan. Pasalnya, pendapatan kelompok masyarakat ini nyaris hilang akibat pandemi Covid-19 yang berimbas langsung kepada menurunnya mobilitas warga transaksi ekonomi.
“Ini kan masyarakat pendapatannya juga sangat menurun. Mudah-mudahan nanti bisa cepat pulih,” ucapnya.