Jakarta, Gatra.com - Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam SItuasi Darurat dan Pronografi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ciput Eka Purwanti menyebut kasus penularan Covid-19 terhadap anak-anak di Indonesia mencapai angka 5 persen dari total kasus positif di Tanah Air. 

Dia mengatakan, angka tersebut dilihat berdasarkan kajian medis yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Menurut Ciput, kasus ini harus menjadi perhatian, karena jika dibandingkan kasus di luar negeri, seharusnya tingkat penularan pada anak tercatat sangat rendah. Sedangkan Indonesia justru mampu mencapai 5 persen dari total penularan.

“Sebelum, itu dari kajian data kami, secara normal anak degan kapasitas mereka yang rendah kerentanannya untuk stres dibanding orang dewasa, maka seharusnya imunitas untuk turun itu relatif lebih rendah,” kata Ciput dalam Webminar KemenPPPA, di Jakarta, Kamis (28/5).

Ciput menyebut, dari analisa sementara, tingginya angka penularan pada anak tidak terlepas dari tidak sempurnanya penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabur, memakai masker, dan menjaga jarak, yang diterapkan oleh orang tua atau orang dewasa terdekat dari sang anak.

“Kata kuncinya memang lebih ke new normal yang masih belum secara internal dilakukan anak. Seperti disampaikan tadi, orang-orang dewasa sendiri memang masih banyak yang cuek dengan kondisi ini,” katanya.

Dari data tersebut, Ciput menambahkan bahwa kasus penularan pada anak akan dijadikan dasar pertimbangan, apakah kedepannya sekolah dapat dibuka kembali atau tetap belajar di rumah.

Karena berkaca pada kasus yang ada saat ini, lanjut Ciput, Kementerian atau lembaga terkait harus benar-benar menekankan secara pasti faktor pendukung berjalannya new normal di sekolah, sebagai upaya pencegahan penularan pada anak.

“Jadi ini coba diramu oleh tim protokol. Ketika nanti diputuskan kembali sekolah. Soal mungkin akan ada penambahan infrastruktur seperti tempat cuci tangan dan sebagainya di sekolah. Ini yang harus disinkronkan,” katanya.