Surabaya, Gatra.com - Tim Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur akan memulai tes polymerase chain reaction (PCR) secara masif. Gelombang pertama, akan menargetkan sebanyak 500 tes PCR.
Tenaga kesehatan di RS Universitas Airlangga (RSUA) dan RSU dr. Soetomo yang akan melakukan tesnya. Para dokter akan melakukan tes PCR secara masif tersebut menggunakan 2 unit Mobile Combat COVID-19 atau mobil mesin PCR bantuan dari Gugus Tugas Covid-19 Pusat.
Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyudi mengatakan, pihaknya akan mengisolasi orang dengan hasil tes positif. Kemudian, dari orang-orang yang dinyatakan positif tersebut nantinya akan dirawat di tempat yang berbeda.
"Tujuannya, supaya testingnya masif. Testing masif, harus diikui oleh isolasi. Jadi, siapa saja yang positif, diisolasi. Kemudian secara klinis (gejalanya), kami bagi menjadi ringan, sedang, dan berat," kata Joni kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Rabu (27/5).
Joni menjelaskan, bagi pasien yang positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat, akan dirawat di RSUA dan RSU dr. Soetomo. Sedangkan pasien dengan gejala ringan hingga sedang, akan menjalani perawatan di rumah sakit darurat.
Salah satu rumah sakit darurat berlokasi di Jalan Indrapura Surabaya. Joni mengkonfirmasi bahwa rumah sakit darurat tersebut sudah siap digunakan mulai hari ini dengan kapasitas 48 bed atau orang.
"Sehingga RSU dr Soetomo dan RSUA sebagai RS rujukan (Covid-19) hanya melayani pasien dengan gejala sedang higga berat. Karena, pasien dengan gejala berat itu memerlukan penanganan yang super spesialis," kata Joni.
Menurutnya, tes PCR secara masif memang sangat diperlukan. Apalagi, angka penularan Covid-19 di Jawa Timur, khususnya di Surabaya Raya, semakin meroket.
Joni menyebut, persentase kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur telah menyentuh level 10 persen. Karenanya, selain melakukan tes PCR secara masif, penangannya perlu dengan cara memilah pasien berdasarkan gejala klinisnya.
"Ini nggak main-main. Grafik terkahir menunjukkan, 64 persen lebih masalah COvid-19 itu ada di Surabaya raya. Kalau tidak hati-hati, Surabaya bisa seperti Wuhan," terangnya.
Sebagai informasi, Mobil Mesin PCR tersebut dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai. Antara lain, dua unit mesin PCR, dua unit mesin ekstraksi.
Ada juga peralatan medis seperti 4,992 buah ekstrakit dan 4,992 PCR kit. Sehingga, mesin PCR tersebut mampu memproses identifikasi hasil swab hanya dalam waktu 40 menit.