Surabaya, Gatra.com - Geliat dunia maya mendadak digegerkan dengan postingan salah seorang dokter bernama Aditya C Janottama. Tenaga kesehatan yang bekerja di RS Royal Surabaya tersebut menggegerkan jagat maya dengan postingan bobroknya penanganan Covid-19 di Surabaya.
Salah satu topik yang dibahas, yakni tentang nihilnya peran serta Pemerintah Kota Surabaya terkait penyediaan Alat Pelindung Diri (APD). Namun, Aditya buru-buru mengklarifikasi kicauannya di Twitter.
Dalam kicauan akun Twitter-nya @cakasana berbunyi "Klarifikasi: Baru ngobrol sama orang RS dan saya dapat beberapa info akhirnya. Untuk di RS saya bekerja sendiri, kami dapat bantuan dari semua pihak (Pemkot, pemprov, dan pihak2 lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu). Untuk ini saya harus minta maaf. Ada kesalahan"
Jubir RS Royal Surabaya dr. Dewa Nyoman Sutanaya membenarkan klarifikasi dari dokter Aditya tersebut. Dewa menyatakan bahwa RS Royal Surabaya telah menerima bantuan APD dari Pemerintah Kota Surabaya.
"Kami sebagai pihak rumah sakit tidak tahu sebaran distribusinya (bantuan APD dari Pemkot Surabaya). Yang jelas RS Royal Surabaya sudah mendapat bantuan (APD) dari Pemkot Surabaya," kata Dewa kepada Gatra.com.
Ditanya berapa jumlah bantuannya, Dewa enggan berkomentar. Juga tentang berapa lama APD bantuan tersebut dapat digunakan oleh tenaga kesehatan di RS Royal Surabaya untuk menangani pasien.
Kemudian, terkait bantuan berupa ventilator yang sempat dibahas dokter Aditya dalam Twitt-nya. Dewa mengaku kurang mengetahui informasi soal bantuan berupa ventilator.
Dia hanya menjelaskan bahwa RS Royal Surabaya hanya menangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga ringan. Apabila ada pasien Covid-19 dengan gejala berat atau kritis, maka RS Royal Surabaya akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit rujukan Covid-19.
"Masalah ventolator, saya kurang dapat informasi. Tapi memang sejak awal settingan ruang ICU di RS Royal Surabaya itu memang tidak diperuntukkan bagi pasien yang infeksius," jelas Dewa.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa APD secara merata. Artinya, semua rumah sakit di Surabaya telah menerima bantuan tersebut.
Fikser menegaskan, Pemkot Surabaya telah mendistribusikan 60 ribu lebih bantuan berupa APD ke semua rumah sakit. Meski demikian, dirinya menyatakan bahwa Pemkot Surabaya tidak berurusan terkait bagaimana pengaturan bantuan tersebut oleh pihak rumah sakit.
"Persoalannya apakah bantuan itu sampai ke tenaga medis yang bertugas itu pemkot tidak sampai pada intervensi itu. Tetapi kami memliki data bahwa seluruh apd yang diterima oleh pemkot hari itu juga langsung kita distribusikan. Bu Wali Kota yang langsung mendistribusikan itu," kata Fikser.