Minneapolis, Gatra.com - Polisi menyemprotkan gas air mata kepada pengunjuk rasa yang protes atas kematian George Floyd. Pria kulit hitam itu tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih yang menangkapnya menekan lehernya dengan dengkul selama 8 menit. Aksi polisi itu divideokan dan beredar, sehingga memicu demonstrasi besar-besaran. Dailymail.co.uk, 27/05.
Polisi Minneapolis dengan pakaian anti huru hara menembakkan peluru karet dan gas air mata pada ribuan demonstran yang turun ke jalan untuk menuntut keadilan bagi George Floyd, pria kulit hitam yang tewas setelah seorang perwira kulit putih divideokan berlutut di lehernya selama penangkapannya.
Demonstran yang membawa plakat bertuliskan 'Saya tidak bisa bernafas' dan 'Justice 4 Floyd' mengepung sebuah kantor polisi Selasa malam setelah video Floyd yang berusia 46 tahun yang memohon agar polisi berhenti menekan lehernya sebelum jatuh pingsan dibagikan secara online.
Empat anggota Departemen Kepolisian Minneapolis yang terlibat dalam insiden pada Senin itu telah dipecat. FBI dan otoritas penegak hukum negara telah meluncurkan penyelidikan atas kematian pria itu.
Keluarga korban yang berduka meminta polisi untuk didakwa dengan pembunuhan dan pengacara mereka mengungkapkan polisi kulit putih Derek Chauvin berlutut di leher Floyd selama delapan menit selama penangkapan karena pemalsuan.
Kematian Floyd menyebabkan kemarahan di seluruh Amerika dengan tokoh-tokoh politik dan selebriti termasuk Cardi B, P Diddy dan Demi Lovato menyuarakan kemarahan mereka.
Floyd bekerja sebagai penjaga keamanan di Conga Latin Bistro, sebuah bistro lokal di Minneapolis. Pemilik bar menggambarkannya sebagai 'pria yang sangat tenang, baik' yang bukan tipe yang 'agresif' atau 'tidak sopan'.
Para demonstran menuntut penangkapan empat petugas dan berkumpul di kantor polisi, tetapi disambut dengan peluru karet dan gas air mata yang ditembakkan oleh polisi bertopeng ketika jalan-jalan kota turun ke kekacauan.
Beberapa wajah mereka disiram susu untuk menetralisir efek gas sementara yang lain berlari mencari perlindungan.