Jakarta, Gatra.com - Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno menilai pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia belum optimal. Padahal potensi zakat di Indonesia sangatlah besar, terlebih dengan populasi muslim yang mencapai 85 persen.
“Saat ini zakat, infaq, sedekah di Indonesia masih berkisar Rp8 triliun jauh di bawah potensi kita sekitar Rp270 triliun, ini harus kita optimalkan dengan pengelolaan infaq kita,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
Pemilik PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk mendorong lembaga pengumpul zakat, infaq, dan sedekah, salah satunya Syariah Fren untuk benar-benar meningkatkan pengelolaan infaq dan sedekah dengan memanfaat teknologi dan menyesuaikan dengan kondisi kekinian.
“Kita ingin pengelolaan infaq dilakukan dengan prisnsip-prinsip social entreprenuship atau islamic social finance dengan pengelolaan yang sangat modern dan tidak kalah dengan bank. Jadi ini adalah cara kita menabung atau berbisnis dengan Allah SWT,” katanya.
Sandiaga merupakan pengagas Gerakan Bank Infaq. Sebuah gerakan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, untuk membantu masyarakat mengembangkan usaha, namun terkendala permodalan. Karena akses keuangan yang minim, mereka akhirnya terjerat pada pinjaman rentenir yang mencekik.
Kehadiran Bank Infaq diharapkan membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir.
"Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang kini marak," ujarnya.
Sandi mengatakan, Gerakan Bank Infaq ini berbasis komunitas di perumahan, masjid-masjid, kelompok masyarakat, dan majelis-majelis taklim. Gerakan ini mengelola infaq dengan memanfaatkan teknologi digital.
Di era modern, menurut Sandi, infaq makin diterima. Apalagi, saat ini, banyak financial technology (fintech) yang memiliki platform urun dana (crowdfunding) yang pasarnya bisa mencapai Rp 75 triliun.
“Mudah-mudahan bersama teman-teman Syariah Fren kita dapat bersinergi untuk melakukan prinsip-prinsip social entrepreneurship, melalui pengelolaan infaq yang modern dan tidak kalah dengan bank,” harap Sandi.
“Insya Allah diharapkan dengan ini kita dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan,” katanya.