Home Kesehatan Rapid Test di Karangayar Sasar Kasir Swalayan

Rapid Test di Karangayar Sasar Kasir Swalayan

Karanganyar, Gatra.com - Rapid test dilakukan secara acak ke 500 orang di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Karanganyar.

Plt Kepala DKK Karanganyar, Purwanti mengatakan rapid test diutamakan untuk karyawan atau kasir yang bersentuhan dengan uang. Sedangkan di pasar, sasaran tes adalah pedagang dan pengunjung pasar.

Adapun rapid test di pasar tradisional telah terlaksana di Pasar Palur dan Swalayan Luwes pada Jumat (22/5) hingga Sabtu (23/5) lalu. Pada kesempatan itu, sasaran sebanyak 223 orang menunjukkan hasil non reaktif.

Sedangkan rapid test pada Rabu (27/5) menyasar pegawai toko di Pasar Gondangrejo untuk 30 orang, Palur Plaza 30 orang, Indogrosir 40 orang, Mitra Swalayan Karanganyar 25 orang, Amigo 25 orang, Pasar Jambangan 30 orang, Pasar Jumapolo 20 orang dan Pasar Jumantono 20 orang.

"Hari ini di delapan lokasi. Kita sasar ke tempat keramaian orang dan pusat berbisnis. Namun tidak untuk perkantoran seperti kantor Setda," kata Purwati kepada wartawan di kantornya, Rabu (27/5).

Ia berharap hasilnya segera dilaporkan untuk menindaklanjuti percepatan penanganan Covid-19. Dikatakannya, rapid test tetap dilaksanakan sebagai langkah antisipatif mencegah penyebaran Covid-19. Sejauh ini terdapat sembilan pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang menunggu hasil swabnya. Hingga Selasa siang (26/5), belum terkonfirmasi lagi pasien terpapar Covid-19.

Sementara itu, pantauan di Amigo Karanganyar, beberapa karyawan diambil sampel darahnya untuk dicek dengan alat deteksi rapid test. Dua petugas dari DKK, dengan mengenakan pakaian hazmat dan alat pelindung diri (APD) lengkap, mengambil satu persatu sampel darah dari karyawan. Mereka juga ditanya riwayat perjalanan selama beberapa waktu terakhir serta didata identitas dan nomor ponselnya.

 
Manajer Amigo Karanganyar, Agus Dwi Haryanto mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di toko. Bahkan alur masuk dan keluar dipisah. Mereka diwajibkan mengenakan masker dan dicek suhu tubuhnya serta disarankan mencuci tangan menggunakan sabun. Agus tak ragu menolak calon pembeli apabila terdeteksi sakit. Begitu pula bagi karyawan yang kurang enak badan, pihaknya meminta karyawan tersebut libur sementara sampai sembuh.

"Kalau misalnya ada yang reaktif hasil rapid test, tentu kami minta libur dulu. Saat ini ada 17 karyawan ikut rapid test, dari 22 orang yang dipekerjakan di sini," katanya.

276