Home Gaya Hidup New Normal, Wali Kota Surabaya: Belum Saatnya

New Normal, Wali Kota Surabaya: Belum Saatnya

Surabaya, Gatra.com - Sejak awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur, banyak masyarakat yang tidak patuh aturan. Itulah sebabanya Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih enggan menerapkan New Normal.

Tak hanya Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten dan kotanya juga masih belum menerapkan New Normal di wilayahnya. Pemerintah memandang, perlu ada pengubahan kultur hidup sehat secara ketat di kalangan masyarakat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyatakan masih belum menerapkan New Normal. Risma mengaku masih harus menggalakkan kultur protokol kesehatan kepada warga Surabaya.

"Nanti saja. Belum saatnya," kata Risma singkat, Selasa (26/5).

Risma berpendapat, protokol kesehatan tidak hanya diterapkan di tempat-tempat tertentu saja. Menurutnya, warga Surabaya harus menerapkan protokol kesehatan pada setiap tempat dan aktivitas yang dilakukan.

"Contohnya, saat masuk rumah harus disiplin (protokoler kesehatan). Itu harus tetap kita jaga. Jadi, sepanjang kehidupan sehari-hari kita harus disiplin," tutur Risma.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memandang perlu adanya edukasi dan sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat sebelum penerapan New Normal. Apalagi, New Normal merupakan sesuatu yang baru di kalangan warga Jawa Timur.

"Proses edukasi dan sosialisasi. Namanya juga hal baru. Kalau semua RT edukasinya clear, warganya akan sungkan kalau nggak pakai masker ke luar rumah," kata Khofifah singkat di Gedung Negara Grahadi, Selasa (26/5).

Khofifah berpendapat, intensitas edukasi dan sosialisasi tersebut harus dilakukan di tingkat RT dan RW. Sebab, RT dan RW adalah struktur masyarakat terkecil, yang tentu akan berdampak pada efektifitas sosialisasi tersebut.

Dengan begitu, lanjutnya, akan ada timbul semacam penilaian dan hukuman sosial yang dilakukan oleh masyarakat sendiri jika ada orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Ketimbang harus Pemprov yang mengedukasi dan sosialisasi.

"Kalau kami di Pemprov terlalu jauh spare of control-nya dengan di tingkat RT. Maka, RT akan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi untuk mengedukasi warganya," kata Khofifah.

Di sisi lain, Khofifah juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah setempat. Contohnya, menyediakan dan menyuplai masker yang sebanding dengan jumlah warganya.
 

198