Tokyo, Gatra.com - Pascadicabutnya status keadaan darurat negara akibat pandemi Covid-19, Jepang tengah bersiap untuk menerapkan keadaan normal baru untuk "hidup dengan" virus corona jenis baru SARS CoV-2. Hari ini pun warga Tokyo telah kembali turun ke jalan dengan perasaan yang campur aduk.
Perdana Menteri Jepang, Shinto Abe, telah mencabut status keadaan darurat di Ibu Kota Jepang tersebut dan empat wilayah Prefektur Jepang lainnya pada Senin (25/5). Abe mengklaim keberhasilan penanganan penularan virus dengan menurunkan hingga angka terendah, yaitu 16.600 kasus.
"Saya ingin pergi keluar untuk minum-minum dan kembali menonton konser musik," kata pekerja lokal Tokyo, Daisuke Tominaga seperti dilansir Reuters, Selasa (26/5).
Namun, perasaan khawatir tetap ada dalam diri masyarakat Tokyo. Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, pun telah memberi peringatan untuk menghindari kesenangan berlebih dan bersiap untuk beradaptasi dengan keadaan normal baru hingga vaksin atau pengobatan Covid-19 telah ditemukan.
Selain itu, banyak perusahaan besar mengatakan, akan tetap menginstruksikan para pekerjanya untuk bekerja dari rumah untuk sementara.
Raksasa elektronik Jepang, Sony Corp pun mengatakan bahwa mereka hanya mengizinkan 30% dari tenaga kerjanya untuk kembali berkantor di bulan Juni.
Tak jauh berbeda dari Sony, perusahaan Hitachi Ltd pun mengupayakan hal yang sama dengan menginstruksikan setengah pekerjaan perusahaan akan dilakukan dari rumah.
"Kami tidak akan kembali pada kebiasaan kerja sebelumnya. Kami akan mempercepat adaptasi praktik kerja baru dari rumah, dan membuat kerja dari rumah menjadi standar kerja baru kami," ujar Ekskutif Hitachi, Hidenobu Nakahata.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, pun berpandangan virus corona dapat mengubah landskap struktur industri negara Jepang dan perilaku masyarakatnya ke depan.
"Akan menjadi hal yang sulit untuk bisa kembali normal, seperti sebelum pandemi ini menyerang," ujarnya.