Home Kesehatan Inovasi Lokal Lymfosit T Nano Diklaim Mampu Bunuh Corona

Inovasi Lokal Lymfosit T Nano Diklaim Mampu Bunuh Corona

Jakarta, Gatra.com – Berbagai macam inovasi teknologi terus dibuat untuk mengatasi virus Covid-19. Terbaru, konsep teknologi berbasis biotech yang dikembangkan Muhamad Isa (Isa robotik) diklaim mampu menekan perkembangan virus corona. Pria yang memulai riset di bawah binaan Yayasan Biotech Methodologi Tubuh itu memperkenalkan temuan yang ia beri nama Lymfosit T Nano Robotik Isa.

Isa mengatakan obat Lymfosit yang ia kembangkan sejak 2014 itu sudah mengobati hampir 700 pasien positif Covid-19. Bahan-bahan pengobatan diramu dari herbal seperti: temulawak, jambu merah, dan inti bawang putih. Kesemuanya dikombinasikan dengan biotech yang dihasilkan dari electron magnet tubuh dengan menggunakan modul artificial intelligent atau kecerdasan buatan.

“Alhamdulillah mereka [pasien] sampai hari ini aman dan sembuh dari virus corona,” kata Isa dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Selasa (26/5). Ia mengatakan inovasi teknologi yang digagasnya untuk membantu sekelompok orang yang terjangkit corona tapi belum menemukan model penyembuhan yang pas. Terlebih lagi vaksin dari Covid-19 masih dalam tahap pengembangan.

“Saya membuat formula antivirus jenis corona sudah sejak lama, karena virus ini paling sering mengatasi manusia dengan sakit influenza dan mutasi virus ini memunculkan penyakit yang ganas seperti flu burung, SARS, MERS dan sekarang ini muncul Covid-19,” ucap pria yang di dadanya terbenam modul elektronik untuk membantu kerja jantungnya.

Menurut Isa, formula obat Lymfosit T Nano Robotik mempunyai tiga (3) keunggulan.Pertama, unsur pencegahan yakni meningkatkan imun atau antibodi tubuh terhadap virus Covid- 19. Ia menyebutkan adakalanya mereka yang terpapar tidak menyadari dirinya terjangkit corona sehingga berperan sebagai carrier yang membahayakan pihak lain.

Pengobatan dengan Lymfosit T Nano Robotik (sel imun) menggunakan formula tenaga sinar yang mampu membunuh pertumbuhan virus Covid-19. “Maka obat mutakhir yang ada saya namakan Lymfosit T Nano robotik (sel imun) yaitu formula menggunakan tenaga hayat sinaran yang akan langsung bisa membunuh virus Covid-19,” katanya.

Kedua, unsur pengobatan atau penyembuhan. Seseorang positif corona dan punya komplikasi penyakit jantung, paru, diabetes dan penyakit lain akan memiliki risiko kematian yang tinggi. Oleh karenanya ada enam formula yang mampu memperbaiki komplikasi penyakit tersebut. “Enam formula itu terdiri dari komposisi yaitu: hidrogen, oksigen, mineral micro, enzim, acid amino, dan tenaga (T) hayat sinaran,” Isa membeberkan.

Keunggulan ketiga yakni recovery atau pemulihan pasca sembuh. Isa mengatakan mereka yang sembuh dari positif corona ada potensi untuk terinfeksi kembali. Oleh karenanya, ia meracik kandungan allisin yang mampu meregenerasi kerusakan sel dan setelah sembuh tidak akan tertular kembali.

“Karena imunnya ditingkatkan kembali dengan 6 formulasi obat Lymfosit T Nano Robotik. Disebut Nano karena teknologi ini menggunakan kecepatan cahaya dan robotik adalah tentara dari sel imunnya,” ujarnya.

Isa berharap temuannya dapat diakomodir oleh pemerintah untuk menyembuhkan mereka yang terjangkit virus corona. Oleh karena metode pengobatan yang ia lakukan masih konvensional dan belum teruji secara medis, Isa mengaku siap untuk dilakukan pengujian klinis di laboratorium terkait penemuan obatnya.

“Nantinya kalau pembuktian [ilmiah] berhasil di masyarakat, saya baru akan mengurus ijin BPOM dan Depkesnya agar bisa diedarkan secara luas, yang terpenting bagi saya saat ini untuk segera bisa menolong masyarakat dulu, agar mereka selamat,” ujar pria yang mengaku belajar otodidak tentang ilmu kesehatan ini.

Sementara itu, Pembina Yayasan Biotech, Wibisono mengungkapkan penemuan teknologi dari Isa Robotik patut diapresiasi. Ia mengaku akan segera mempresentasikan hasil temuan ke BNPB dan Kementerian Kesehatan untuk diuji klinis sehingga diharapkan mampu menjadi obat penyembuh bagi penderita Covid-19.

“Selanjutnya saya berharap pemerintah pusat untuk merespon temuan karya anak bangsa ini, saya sendiri sudah dua bulan memantau kegiatan Pak Isa untuk menyembuhkan orang, baik yang masih sehat dan yang sudah sakit, mereka yang masih sehat tidak tertular virus corona dan yang sakit bisa sembuh,” pungkasnya.

875