Jakarta, Gatra.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno, mengatakan bahwa masyarakat Sumbar yang sudah terlanjur pulang kampung karena langsung terdampak ketika Covid-19 melanda di Jakarta bisa menghidupi dirinya di daerah dari sektor-sektor seperti pertanian, perternakan, perkebunan, dan perikanan.

"Sektor-sektor tersebut luar biasa. Kita butuh makan dan minum setiap hari. Saya mengimbau agar masyarakat ke situ. Di sini [Sumatera Barat] tidak ada industri padat karya," ujarnya pada telekonferensi pers, Selasa (26/5).

Irwan menerangkan bahwa setidaknya ada 109.204 perantau yang pulang kampung sepanjang 31 Maret hingga 22 April ke Sumbar. Waktu itu, kata Irwan, tidak ada payung hukum mengenai pembatasan, baik itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ataupun Peraturan Menter Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang pelarangan mudik.

"Kita hanya melakukan pengecekan dan mendata yang datang untuk diarahkan isolasi mandiri," kata Irwan.

Kendati demikian, Irwan menerangkan, setelah adanya penetapan peraturan PSBB, terjadi penurunan jumlah perantau yang pulang kampung menjadi sekitar 30%. "Totalnya ada 13.751 perantau yang pulang kampung," ungkapnya. 

Angka tersebut juga menyusut drastis menjadi 3000-an orang setelah diterbitkan Permenhub 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah yang diundangkan pada tanggal 23 April lalu.