Surabaya, Gatra.com - Banyak kekurangan dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tahap 2 lalu. Salah satunya, ada sejumlah kendaraan yang bebas keluar masuk di wilayah Surabaya Raya.
Pantauan Gatra.com sejak Sabtu lalu (23/5) banyak kendaraan bernopol L, W, N, dan B yang lolos pemeriksaan petugas di check point exit Tol Satelit. Petugas beralasan, sengaja meloloskan kendaraan tersebut karena jam istirahat berbuka puasa. Kasatpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengakui kekurangan tersebut. Eddy menyatakan pihaknya telah mengevaluasi penegakkan aturan PSBB di 17 check point masuk ke Surabaya.
Hasilnya, akan ada pengurangan menjadi 5 hingga 7 check point saja. Eddy menjelaskan, sisa check point lainnya akan dialihkan untuk penegakkan aturan PSBB di sejumlah titik zona merah di Surabaya. "Khusus untuk Bundaran Waru, Karang Pilang, Jembatan Suramadu, dan Tambak Oso Wilangun merupakan check point yang arusnya sangat besar. Nanti akan kami perkuat. Nanti, akan ada anggota TNI yang memperkuat check point tersebut," kata Eddy.
Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini mengatakan, pihaknya telah mewajibkan Surat Keterangan Jalan bagi semua warga yang keluar Sidoarjo. Warga memperoleh surat keterangan tersebut dari posko Covid-19 di wilayah RT dan RW.
Ahmad menegaskan bahwa semua ketua RW dan RT yang menerbitkan surat tersebut, berdasarkan data kesehatan warga. Yakni, siapa saja warga yang terpapar Covid-19 dan masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga Pasien Dalam Pengawasan (PDP). "Mereka (posko Covid-19 di tingkat RT dan RW) itu yang mem-filter warga Sidoarjo sebelum masuk ke check point perbatasan. Itu sudah jalan. Mereka minta surat keterangan jalan dari RT dan RW masing-masing," kata Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menegaskan bahwa surat tersebut kana tetap berlaku selama PSBB tahap 3. Hanya, pelaksanaanya akan lebih ketat. Yakni, dengan menambah empat check point di tiap desa, RT, RW, hingga kelurahan.
Senada, Sekda Kabupaten Gresik Nadlif menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kendaraan di check point perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Nadlif mengatakan, petugas di check point akan menanyai pengendara terkait tujuannya. "Pertama, (semua kendaraan yang melintas) di perbatasan, Surabaya, Gresik, Benowo, dan Lakarsanti, itu kami hentikan dan ditanya tujuannya ke mana. Kalau tujuannya jelas, kami lepas," kata Nadlif.
Kalaupun ada kendaraan yang lolos pemeriksaan di satu check point, lanjutnya, pengendara akan melalui pemeriksaan oleh petugas check point di tingkat desa. Selain itu, Ahmad menyatakan bahwa pihaknya hanya meloloskan kendaraan yang melaju ke wilayah kota non-PSBB. "Karena kami berbasis desa. Kemudian, perbatasan Lamongan, itu juga kami hentikan dan ditanya ke mana tujuannya. Tapi banyak yang beralasan (pengendara) menuju kota lain setelah melewati Gresik," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan tahap 3 mulai Senin besok (26/5) hingga dua pekan mendatang (8/6). Selama itu, pemerintah daerah Surabaya Raya berjanji akan mengevaluasi dan memperketat semua aturan terkait PSBB.