Jakarta, Gatra.com – Travalal, marketplace dan platform untuk Muslim friendly tourism meluncurkan Virtual Reality Tourism sebagai alternatif pariwisata-tanpa-mobilitas. Inisiatif ini dilakukan akibat kebijakan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah di Indonesia yang berdampak pada berbagai sektor termasuk pariwisata.
“Kini, semua orang pun kemudian mengalihkan kegiatan bekerja dari rumah (work from home), demi memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Sebagai akibatnya, kebosanan pun mulai melanda karena aktivitas hanya berada di dalam rumah. Hal ini kami sadari betul, makanya kami luncurkan situs virtual.travalal.com,” jelas pendiri dan CEO Travalal, Joyo Diharjo.
Baca Juga: Pengelola Pede Borobudur-Prambanan Ramai Lagi September 2020
Dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Travalal meluncurkan program virtual tour menggunakan teknologi video 360° dan live tour menggunakan aplikasi video conference. Tersedia berbagai macam pilihan destinasi wisata mancanegara maupun wisata nusantara. Selain itu, Travalal juga mencantumkan wisata religi yaitu virtual Umroh.
“Kami berharap dengan virtual reality tourism ini, para pelaku industri pariwisata dapat memiliki potensi pekerjaan dan penghasilan baru sebagai penyelenggara wisata virtual. Kami siap memberikan pelatihan bagi mereka. Nantinya, setelah terlatih, Travalal akan ikut membantu memasarkan jasa mereka,” imbuh Joyo.
Secara terpisah, founder Forum Halal Tourism, Gunawan Surbakti menyambut baik inovasi virtual tourism yang digagas Travalal. “Saya rasa inisiatif ini sangat inovatif. Kami juga berharap dengan konsep virtual tourism ini, pekerja industri pariwisata terutama para pemandu wisata dapat membuka penghasilan baru. Selain itu, wisatawan pun dapat memiliki gambaran secara nyata tentang suatu destinasi wisata,” ucapnya.
Baca Juga: Kemendesa Gandeng Telkom dalam Digitalisasi Desa Wisata
Bagi sebagian besar masyarakat ini akan menjadi pengalaman baru, menjelajahi berbagai macam tempat wisata dengan tetap berada di rumah. Namun, ketika pandemi berakhir, ini akan menjadi ‘new normal’ bagi masyarakat, dimana virtual tourism menjadi preferensi awal bagi wisatawan sebelum mengambil keputusan untuk pergi ke sebuah destinasi wisata.
Sebagai informasi, pada perjalanan virtual ini masyarakat akan ditemani dan dibimbing oleh tour leader yang berpengalaman yang dapat memberikan pengetahuan baru tentang paket wisata yang ditawarkan.