Jambi, Gatra.com - Kapolresta Jambi, Kombes Pol Dover Christian, memastikan bahwa pihaknya tidak menangkap warga Sungai Asam, Pasar Kota Jambi, M. Nuh, yang merupakan pememang lelang motor listrik bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dia datang sendiri ke Polsek Pasar," ujar Dover kepada sejumlah wartawan, Jumat (22/5).
Dover mengatakan, M. Nuh merupakan seorang buruh harian lepas bukanlah seorang pengusaha, mengira bahwa acara lelang itu adalah undian berhadiah. Kemudian, dia panik karena mendapatkan telpon berkali-kali dari panitia lelang.
"M. Nuh tidak paham dengan acara lelang tersebut, justru mengira akan mendapatkan hadiah undian. Lalu bingung karena mendapatkan telepon untuk melunasi sesuai angka tersebut. Dan meminta perlindungan ke pihak kepolisian," kata Dover.
Dover kembali memastikan M. Nuh tidak dilakukan penangkapan apalagi sampai dilakukan penahanan oleh kepolisian. "Karena dia sendiri datang ke Polsek meminta perlindungan," ujar Dover.
Pantauan Gatra.com, rumah M. Nuh hanya berbentuk semi permanen dengan ukuran sekitar 4x5 meter sebagai penerima keluarga prasejahtera penerima bantuan.
Alif, teman M. Nuh mengatakan, sejak lama keseharian Nuh hanya sebagai kuli bangunan. "Mungkin saja dia mengira itu undian. Karena acara diselenggarkaan secara langsung," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 20, Ibrahim mengatakan, Nuh merupakan warganya berstatus kuli bangunan memiliki seorang istri dan 4 orang anak.
"Dia itu kuli bangunan sudah bertahun-tahun tinggal di sini. Saya bersama dia pernah bekerja sebagai kuli. Terakhir berkomunikasi sekitar 10 hari lalu," kata Ibrahim.
Sebelumnya, Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman, ikut memastikan penangkapan pemenang lelang motor listrik Presiden Jokowi itu tidak benar.
"Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan, katanya.
Firman juga menjelaskan, Nuh menyerahkan diri ke polisi karena ketakutan menyangka akan mendapatkan hadiah motor listrik tersebut. Ia sama sekali tak menyadari harus membayar harga mahal sebuah motor listrik itu. Nuh tidak paham acara yang diikutinya itu adalah lelang. Dia malah mengira bakal dapat hadiah.
Setelah lelang berlangsung, M Nuh dinyatakan menang, panitia langsung menagihnya. Seketika M Nuh ketakutan. "Karena ketakutan ditagih justru minta perlindungan ke polisi," ucap Firman.
Sebelumnya, pada konser amal virtual bertajuk Berbagi Kasih Bersama Bimbo, Minggu (17/5), digelar lelang motor listrik merek Gesits milik Jokowi. Jokowi membubuhkan tanda tangan pada motor yang hendak dilelang tersebut.
Motor listrik Presiden Jokowi pun terjual dengan harga Rp2,550 miliar yang dimenangi M. Nuh, seorang pengusaha dari Jambi.
Menariknya, M. Nuh mampu mengalahkan Gabriele Mowengkang, seorang pengusaha asal Manado yang mengajukan penawaran sejumlah Rp2,5 miliar, Maruara Sirait Rp2,2 miliar, dan Warren Tanoe Soedibyo Rp1,550 miliar.
Karena itu, lelang tersebut dibatalkan dan dibuka kembali pada Jumat (22/5). Motor listrik tersebut akhirnya menjadi milik Warren Tanoesoedibjo yang menyatakan kesanggupannya membeli di harga Rp2,55 miliar. Warren merupakan anak kandung dari penguasa ternama, Harry Tanoesoedibjo.