Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 80 ton beras yang berhasil digalang Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dari gotong royong dan sumbangan dari berbagai pihak, didistribusikan kepada 35 ribu warga DKI Jakarta demi meringankan beban mereka dari dampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid)-19.
Ketua Umum (Ketum) DPP Pospera, Mustar Bona Ventura Manurung, di Jakarta, Jumat (22/5), menyampaikan, pihaknya akan mengantar langsung beras tersebut kepada warga DKI Jakarta yang membutuhkan dan terdampak pandemi Covid-19.
"Bantuan ini kita distribusikan di 35 ribu rumah warga di DKI di 200 RT di wilayah DKI yang akan kami antar langsung dari rumah ke rumah," ujarnya.
Mustar menjelaskan, pihaknya menggalang bantuan untuk meringankan beban warga yang terdampak pandemi. Pasalnya, penanganan wabah ini bukan semata taggung jawab pemerintah, namun semua elemen bangsa.
"Melawan wabah corona bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau satu dua lembaga saja, melainkan tanggung jawab kita semua sebagai rakyat Indonesia," katanya.
Pospera berharap, walaupun beras yang dibagikan kepada kepala keluarga (KK) tersebut jumlahnya tidak banyak, tetapi setidaknya bisa meringankan beban serta memenuhi konsusi untuk hari raya Idulfitri 1441 Hijriyah yang jatuh pada hari Minggu (24/5).
Menurut Mustar, bantuan paket beras ini adalah wujud bentuk solidaritas rakyat dalam melawan Covid-19. Beras sejumlah itu merupakan hasil gotong royong dan sumbangan dari berbagai pihak, baik perusahaan, organisasi maupun perorangan, di antaranya dari PENA 98, IMIP, Madiyan Sahdianto, dan PT Inkaria Sinar Sejahtera.
"Kami yakin untuk melawan virus corona ini hanya bisa kita lakukan dengan membangun solidaritas terus menerus dan saling tolong menolong, saling bantu," katanya.
Mustar menjelaskan, Pospera juga menggalang bantuan untuk melawan Covid-19 di 20 provinsi di Tanah Air serta membantu meringankan beban warga di daerah dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Bahkan, Pospera juga mengharapkan donatur yang memiliki lahan tidur, memperbolehkan lahannya untuk digarap guna mengantisipas kerawanan pangan nasional.
"Hal serupa juga dilakukan dengan membantu logistik dapur umum mahasiswa untuk memastikan mahasiswa perantauan tetap bisa mendapatkan makanan," katanya.