
Yogyakarta, Gatra.com - Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan uang tunai Rp2,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 1441 H. Meski menurun 50 persen dari tahun lalu, BI menjamin uang tunai ini higienis.
Kepala Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan mengatakan uang tunai yang disediakan terdiri dari uang pecahan besar dan uang pecahan kecil.
"Uang yang diedarkan dijamin higienis karena dikarantina selama 14 hari," kata dia lewat rilis, Kamis (21/5).
Penyediaan uang layak edar dan higienis ini untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Caranya dengan mengarantina uang selama 14 hari sebelum diedarkan dan disemprot dengan disinfektan. Selain itu, higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang juga diperhatikan.
Namun tahun ini BI tidak menyediakan pelayanan kas keliling guna memutus mata rantai Covid-19.
"Bank Indonesia berkoordinasi dengan bank-bank umum agar dalam melayani masyarakat tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat," lanjutnya.
Langkah lainnya BI berkoordinasi dengan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) dan perbankan untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik. Hal itu ditempuh melalui perencanaan pengisian ATM secara akurat dan menyediakan layanan penukaran uang di loket perbankan.
Dengan demikian, masyarakat tidak kesulitan dan seluruh kegiatan pengolahan uang selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Hilman menyatakan, demi mendukung penyiapan uang tunai dan kelancaran penukarannya, BI DIY menyusun strategi pemberlakuan layanan kerja alternatif (LKA).
Penyetoran dan penarikan uang rupiah oleh perbankan dan PJPUR dilakukan di LKA Kantor Cabang Pembantu BPD DIY Maguwoharjo, Sleman, pada Senin-Jumat. Untuk hari Selasa, Rabu, dan Jumat layanan tetap diselenggarakan di lokasi kantor utama BI di Jalan Panembahan Senopati 4-6 Kota Yogyakarta.