Home Kebencanaan Proyek Pengendali Banjir, PT AMJ-Hutama Karya Berkolaborasi

Proyek Pengendali Banjir, PT AMJ-Hutama Karya Berkolaborasi

Jakarta, Gatra.com - Pemrakarsa Proyek Terowongan Terpadu penanggulangan banjir DKI Jakarta, PT Antaredja Mulia Jaya (AMJ) telah meneken perjanjian kerja sama dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia yakni PT Hutama Karya. Dengan demikian, Proyek Terowongan Terpadu atau yang beken dengan nama Jakarta Integrated Tunnel (JIT) akan diimplementasikan dalam waktu dekat.

Diketahui perjanjian kerja sama kedua pihak telah berlangsung pada 23 Maret 2020 yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT AMJ, Prof. Agus Sidharta dengan Direktur Operasional II Hutama Karya, Mohamad Indrayana. Dalam perjanjian kedua pihak sepakat untuk bekerja sama mewujudkan proyek JIT.

Direktur Marketing PT AMJ, Krisman Simorangkir mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk mengambil Hutama Karya sebagai rekanan AMJ dalam proyek tersebut. Kedua pihak juga dapat membuat perusahaan patungan dalam rangka percepatan dan akselerasi proyek pengendali banjir di ibu kota tersebut.

“Setelah kita melakukan penandatanganan Mou pada Desember 2019 dengan investor dari Korsel PT Sibernix.inc, maka selanjutnya kita memilih partner dari perusahaan lokal. Kita pilih Hutama Karya karena dikenal sangat berpengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur,” ujar Krisman dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Kamis (21/5).

Dirinya menambahkan proyek JIT sudah dilaporkan ke Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko pada Februari 2020. Pihaknya sudah melakukan rapat kordinasi di Kemenko Maritim dan Investasi atas disposisi dari Sekretaris negara (Sekneg) nomor B-15/kemensekneg/D-2/SR.00/10/2019 agar proyek segera diimplementasikan.

“Proyek ini murni proyek swasta dan didanai oleh investor dengan memakai skema KPBU (kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Jadi tidak membebani APBN ataupun APBD,” ucap jebolan teknik Universitas Indonesia (UI) itu.

Selain proyek JIT, PT AMJ juga berencana membangun tiga (3) unit tower di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Komisaris Utama PT AMJ, Wibisono mengatakan tower tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 3.4 ha dan mempunyai banyak keunggulan terutama dari desain dan konsep gedung yang menggunakan teknologi Go Green yang mencakup apartemen, hotel,office, ball room dan convention hall yang luas.

Baca juga: Gandeng Korsel, PT AMJ Bangun Tower Berkonsep Green Building

“Gedung ini memiliki tiga tower yang terdiri dari tower A (hotel) 20 lantai, tower B (apartemen) 31 lantai dan tower C (office) 33 lantai dengan ball room dan convention hall 4 lantai, ditambah juga sarana pendukung dengan mall 3 lantai,” ujar Wibisono.

Rencana pembangunan tower sebenarnya dilaksanakan pada Agustus 2020. Namun dengan kondisi pandemi corona, kemungkinan pembangunan fisik akan tertunda di awal tahun 2021. Dirinya menambahkan saat ini perusahaan sedang mengurus perizinan dan menentukan main kontraktor (EPC) yang akan menggarap proyek.

Dua proyek tersebut, terang Wibi, menunjukkan itikad perusahaan untuk memberikan solusi konkret atas persoalan di Jakarta, sekaligus mendorong investasi di sektor properti atau vertical building. Konsultan perencana, Bangun Dwiyono mengatakan proyek pembangunan tower tersebut akan menghabiskan investasi sebesar Rp4,8 triliun.

Berdasarkan analisa rancang bangun, gedung akan dibangun dengan ketentuan KDB 60% dan KLB 3.98%, dimana setiap tower akan dilengkapi dengan keunggulan teknologi modern. “Desain gedungnya sangat futuristik dan mempunyai konsep Go Green, dengan bahan material paling modern saat ini, gedung ini kita beri nama Antaredja Esess Building TB.Simatupang,” pungkas Bangun.

1428