Abu Dhabi, Gatra.com - Uni Emirat Arab (UEA) telah mengembangkan teknologi laser secara cepat untuk mendeteksi virus corona setelah memasuki area sel darah, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi WAM, dikutip Al-Arabiya, pada hari Selasa (19/5).
Peralatan baru yang dikembangkan oleh QuantLase Imaging Lab, dapat memberikan pendeteksian secara massal lebih cepat dan hasilnya dapat diketahui dalam hitungan detik, menurut kantor berita.
Ini akan membantu negara memperluas kapasitas pengujian secara massal.
WAM melaporkan, para peneliti yang bekerja pada teknologi baru ini telah mempelajari perubahan dalam struktur sel dari darah yang terinfeksi virus.
“Pada tahap awal sejauh ini, perangkat dapat mendeteksi sel darah segera setelah mereka terinfeksi, kata seorang peneliti utama.
“Teknik DPI (Diffractive Phase Interferometry) kami yang berbasis laser, berdasarkan modulasi fase optik, mampu memberikan tanda infeksi dalam beberapa detik,” kata Dr. Pramod Kumar, yang memimpin tim peneliti, dikutip oleh WAM.
"Terlebih lagi, ini mudah digunakan, non-invasif dan murah," tambahnya.
Para pengembang mengatakan perangkat pengujian dapat digunakan di kedua rumah sakit dan di tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan dan bioskop.
“Dengan sedikit pelatihan langsung, teknologi ini dapat digunakan untuk pengujian dan pemantauan internal,” kata Kumar.
"Kami percaya itu akan menjadi perubahan pola dalam menangani penyebaran virus corona," tambahnya.
Para peneliti dilaporkan telah menggunakan 1.000 tes pertama yang dilakukan untuk memperbaiki percobaan, kemudian mereka menerapkannya pada sisa percobaan berikutnya.
"Prosesnya melewati beberapa tahap, dan yang terbaru sedang diujicoba dalam skala besar, sejalan dengan prosedur pengujian saat ini," kata Kumar.
Pengembang berharap dapat memiliki perangkat yang tersedia di pasar dalam beberapa bulan ke depan.
Menteri Kesehatan dan Pencegahan Abdul Rahman al-Owais mengatakan bahwa UEA selalu mengikuti proses inovasi terkait dengan deteksi dini dan alat pengujian cepat COVID-19.
"Para pejabat kesehatan telah memantau dengan seksama kemajuan uji coba dengan QuantLase untuk menguji peralatan ini," kata WAM mengutip pernyataan menteri.
"Kami bangga melihat teknologi yang berfungsi dan itu akan membantu melindungi orang-orang kami dengan lebih baik," katanya.
Awal bulan ini, sebuah lembaga penelitian UEA mengembangkan pengobatan coronavirus menggunakan sel-sel punca yang meregenerasi sel-sel paru-paru, dan mencegah sistem kekebalan dari reaksi berlebihan.
Kementerian kesehatan sejauh ini mengkonfirmasi ada 25.063 kasus dengan 10.791 pemulihan.
Negara ini telah mempertahankan jumlah kematian yang relatif rendah dengan 227 total kematian.