Tegal, Gatra.com - Pertamina memastikan ketersediaan Elpiji di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri. Permintaan diperkirakan meningkat 2 persen dari permintaan normal.
"Stok Elpiji di Fuel Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat Hari Raya nanti," kata Pjs General Manager Pertamina Marketing Operation (MOR) IV, Teuku Johan Miftah, Selasa (19/5).
Menurut Johan, rata-rata penyaluran harian normal Elpiji di Kota Tegal berkisar 41 Metric Ton (MT). Jumlah ini diperkirakan akan naik menjadi 42 MT selama Ramadan hingga Idulfitri. Sedangkan di Kabupaten Tegal, penyaluran diprediksi naik dari rata-rata harian normal 152 MT menjadi 156 MT.
"Konsumsi Elpiji di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal diperkirakan naik 2 persen. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idulfitri tahun 2019 yang berkisar di angka yang sama," ujar Johan.
Menurut Johan, Pertamina menyiapkan pasokan Elpiji tambahan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan khususnya Elpiji ukuran 3 Kg. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan dan tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan Elpiji.
Dia menegaskan, Elpiji 3 Kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sehingga diharapkan masyarakat yang tergolong mampu dapat menggunakan Elpiji non subsidi yaitu varian Bright Gas.
“Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan Elpiji 3 Kg bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat," ujar Johan.
Johan mengungkapkan, di wilayah Tegal Raya, Pertamina memiliki lebih dari 1.325 pangkalan Elpiji subisdi (PSO) dan 496 outlet Elpiji non subsidi (NPSO). Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Elpiji 3 Kg adalah Rp15.500 per tabung.
Harga tersebut diperuntukkan bagi agen dan pangkalan yang berada di wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Adapun untuk wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung.
Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET, Johan meminta konsumen melaporkannya ke aparat setempat atau ke Pertamina melalui kontak Pertamina 135.
"Kontak Pertamina 135 juga bisa untuk mengakses layanan pesan antar untuk memudahkan masyarakat mendapatkan produk BBM dan Elpiji di tengah pandemi Covid-19," tambah Johan.