Home Kesehatan Pastikan Protokol Kesehatan PMI, Ganjar Cek Bandara

Pastikan Protokol Kesehatan PMI, Ganjar Cek Bandara

Semarang, Gatra.com - Protokol kesehatan diterapkan secara ketat kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jawa Tengah (Jateng) melalui Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan sesuai ketentuan, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau langsung penanganan 39 pekerja migran yang mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa (19/5).

Dalam peninjauan itu, Ganjar didampingi General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto, Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Probo, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng.

Menurut Ganjar, penanganan protokol kesehatan terhadap para pekerja migran sudah bagus karena begitu turun dari pesawat langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dicek kesehatannya.

Satu persatu dilakukan rapid test serta pengecekan kesehatan lainnya oleh puluhan petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD). Mereka juga mengenakan masker dan duduk dengan kursi diatur jaraknya.

Orang nomor satu di Jateng ini juga melakukan dialog dengan pekerja migran, menanyakan kondisi kesehatan dan akan pulang ke mana.

Alhamdulillah penanganan protokol kesehatan bagus. Semuanya bisa lancar karena sudah dipersiapkan dengan baik sehingga kawan-kawan pekerja migran tetap merasa nyaman dengan pelayanan ini,” kata Ganjar.

Setelah menjalani cek kesehatannya dan rapid test di bandara, sebanyak 39 pekerja migran tersebut akan dibawa ke tempat karantina sementara di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng di Srondol Semarang.

Mereka akan menjalani pemeriksaan sebelum dijemput oleh pihak petugas kesehatan kabupaten/kota masing-masing untuk dikarantina di sana.

Mengenai hasil pengecekan kesehatan terhadap para pekerja migran Indonesia yang sudah tiba di Jateng, Ganjar menyatakan, hasil negatif, tidak reaktif.

“Hasil rapid test pekerja migran yang turun melalui bandara Ahmad Yani Semarang semuanya tidak reaktif. Ada satu pekerja dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang hasinya reaktif,” ujar Ganjar.

Sementara para kerja migran Indonesia asal Jateng menyatakan kesiapannya menjali karantina di BPSBMD Jateng dan di daerah masing-masing selama 14 hari.

“Saya siap dikarantina, demi kesehatan bersama tidak masalah meski hasil rapid test di Malaysia dan bandara tadi negatif ,” ujar seorang pekerja migran asal Pati, Karyono.

Senada disampaikan pekerja migran lainnya, Mulia. Perempuan yang bekerja di Malaysia selama tiga tahun itu siap menjalani karantina.

“Tak apa dikarantina agar semuanya aman,” kata perempuan asal Banyumas ini.

131