Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita yakin Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia akan kembali meningkat setelah Pandemi Covid-19 berakhir.
"Kemenperin optimistis industri manufaktur nasional dapat pulih lebih cepat ketika nanti beroperasi secara normal, atau bahkan pada kondisi new normal," katanya di Jakarta, Selasa (19/5).
Bahkan, Agus menargetkan, tiga bulan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir, PMI manufaktur Industri kembali pada angka 51,9 seperti pada Februari 2020 lalu. Pasalnya, akibat pandemi Covid-19 ini, PMI manufaktur Indonesia merosot hingga 25,7 pada saat ini.
"Nanti dalam tiga bulan kami akan mendorong dengan berbagai macam strategi dan kebijakan agar kembali pada level 51,9, di mana level tersebut terjadi pada Februari," tegasnya.
Agus menyebut salah satu strategi yang akan dilakukan yakni percepatan pada industri-industri yang banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu, perluasan pasar ekspor juga akan diupayakan agar industri tidak terus menerus ketergantungan pada pasar domestik.
"Kita lihat penyerapan dari produk-produk kita masih sebagian besar, hampir 70% dilakukan oleh domestik market, dan oleh sebab itu harus ada perluasan dari pasar ekspor," jelasnya.
Meskipun Agus menegaskan, hal ini bukan berarti menghilangkan pasar domestik. Bahkan, pemerintah masih tetap mendorong pasar domestik dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti jaring pengaman sosial.
"Tapi domestik market tetap ada, dan kebijakan-kebijakan pemerintah juga terus menerus dalam rangka memperkuat demand size. Salah satu contohnya kebijakan jaring pengaman sosial, itu juga kan dalam rangka pemerintah menciptakan demand size dengan memberikan daya beli bagi 60% masyarakat ekonomi terendah," ucap Agus.