Home Kesehatan Pasien Covid-19 Bisa Cemari Lingkungan dalam Waktu Singkat

Pasien Covid-19 Bisa Cemari Lingkungan dalam Waktu Singkat

Washington, Gatra.com - Coronavirus terdeteksi pada beberapa permukaan di kamar hotel tempat dua mahasiswa Cina yang dikarantina sebelum didiagnosis menderita Covid-19, menurut sebuah penelitian yang dirilis Senin, 18/05. Demikian AFP.

 

Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases dari Center for Disease Control and Prevention (CDC). Peneliti di Cina memeriksa kamar hotel dari dua mahasiswa, yang kembali ke China dari belajar di luar negeri pada 19 Maret dan 20 Maret.

Mereka tidak menunjukkan gejala virus apa pun saat itu dan dipindahkan ke hotel selama 14 hari karantina. Pada pagi hari kedua di karantina, mereka tetap tidak menunjukkan gejala tetapi keduanya dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit.

Sekitar tiga jam setelah mereka dinyatakan positif, para peneliti meneliti berbagai permukaan di kamar mereka. Ini termasuk gagang pintu, sakelar lampu, gagang keran, termometer, remote televisi, sarung bantal, selimut, seprai, handuk, gagang pintu kamar mandi, kursi toilet, dan tombol pembilasan toilet.

Sebanyak 22 sampel yang dikumpulkan dari dua kamar dan delapan dinyatakan positif COVID-19. Enam berasal dari ruangan seorang siswa yang diidentifikasi hanya sebagai Pasien A. Berasal dari saklar lampu, pegangan pintu kamar mandi, sprei, selimut, sarung bantal dan handuk.

Di kamar Pasien B, sampel positif terdeteksi pada keran dan sarung bantal. Para peneliti mengatakan ini "menunjukkan kontaminasi lingkungan yang luas dari SARS-CoV-2 RNA dalam waktu yang relatif singkat."

Mereka mencatat bahwa kandungan virus yang lebih tinggi terdeteksi setelah kontak lama dengan seprai dan sarung bantal. "Deteksi SARS-CoV-2 RNA dalam sampel permukaan lembaran, selimut, dan sarung bantal menyoroti pentingnya prosedur penanganan yang tepat ketika mengganti atau mencuci linen bekas pasien SARS-CoV-2," kata mereka.

“Singkatnya, penelitian kami menunjukkan bahwa pasien yang memiliki gejala memiliki viral load yang tinggi dan dapat dengan mudah mencemari lingkungan,” mereka mengatakan.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Qingdao, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Shandong, Pusat Penelitian Kesehatan Global di Universitas Duke Kunshan dan Institut Mikrobiologi dan Epidemiologi Beijing.

Para peneliti di seluruh dunia telah melihat berapa lama virus dapat bertahan di berbagai permukaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu dapat hidup antara tiga jam dan tujuh hari, tergantung pada bahannya, menurut Klinik Cleveland.

218