Semarang, Gatra.com - Kepala Bulog Jawa Tengah, Basirun menjamin stok beras di seluruh wilayah Jawa Tengah aman dan mencukupi hingga hari Raya Idul Fitri 1441 H. Masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan adanya kelangkaan beras di tengah pandemi Corona.
"Stok beras di Jawa Tengah masih mencukupi untuk hari raya lebaran, dan bahkan hingga 6 bulan ke depan," ujarnya pada operasi pasar gula pasir di Pasar Bulu Kota Semarang, Senin (18/5).
Ia menyebutkan, Perum BULOG Jawa Tengah memiliki persediaan 96.000 ton beras untuk enam bulan ke depan. "Kalau beras tidak ada masalah. Pasokan selalu aman hingga 6 bulan ke depan," ujarnya.
Menurutnya, dengan stok beras yang ada tersebut akan membuat harga beras di pasaran tetap stabil. Bahkan, stabilitas harga beras terjadi sejak Januari hingga kini, yaitu tidak ada kenaikan harga beras, baik medium ataupun premium.
"Harga beras mulai dari awal 2020 cukup stabil baik di tingkat petani ataupun di pasar, dan tidak ada kenaikan," ujarnya.
Selain beras, Basirun juga menjamin ketersediaan gula pasir di wilayah Jawa Tengah untuk hari raya lebaran aman dan mencukupi.
"Saat ini kami memiliki persediaan 2.150 ton gula pasir dan akan terus bertambah hingga hari raya. Kami jamin stok tersebut mencukupi, karena kami dipasok oleh PT Gendhis Multi Manis (GMM) Blora," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk menekan harga gula pasir yang masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp12.500, pihaknya tengah gencar melakukan operasi pasar gula pasir.
"Kami terus melakukan operasi pasar gula pasir. Ada 169 pedagang yang kita jangkau. Mereka diwajibkan menjual gula sesuai dengan HET yakni Rp12.500," katanya.
Selain mewajibkan pedagang untuk menjual gular pasir sesuai dengan HET, Bulog Jawa Tengah juga melarang pembelian gula dengan jumlah besar atau grosir.
"Pedagang tidak boleh melayani pembelian grosir atau karungan. Jadi harus dijual secara eceran atau ritel," ujarnya.