Cape Town, Gatra.com – Para Anak Buah Kapal (ABK) WNI banyak yang terjebak di kapal selama pandemi Covid-19 merebak di berbagai negara. ABK ini sebagian besar tak bisa keluar dari kapal karena menjalani karantina di atas kapal tempat mereka bekerja. Salah satunya, yang berlabuh di Cape Town, Afrika Selatan.
Saat ini tercatat ada sekitar 50 ABK Indonesia yang berlabuh di Cape Town yakni, 25 awak kapal Nikko Maru No. 1; 13 awak kapal Koryo Maru No. 11; 8 awak kapal Edinburgh; dan, 4 awak kapal Geo Searcher.
"Di tengah masa lockdown, yang diterapkan pemerintah Afrika Selatan sejak 26 Maret 2020, para awak kapal yang berlabuh di Cape Town tidak diijinkan untuk turun dari kapal," ujar Konjen RI di Cape Town, Mohamad Siradj, dalam keterangan pers yang diterima Gatra.com.
Hal ini mengakibatkan sulitnya para ABK WNI untuk berbelanja berbagai kebutuhan pokok mereka selama masa lockdown. Berbagai kebutuhan para awak disediakan oleh perusahaan agen kapal terkait yang diantar melalui kurir khusus yang telah diotorisasi oleh otoritas pelabuhan.
"KJRI Cape Town turut membantu pemenuhan kebutuhan para ABK WNI tersebut sebagai bentuk upaya pelayanan dan perlindungan kepada para ABK WNI di tengah masa lockdown," kata Mohamad Siradj.
Selain itu, KJRI Cape Town juga berharap paket logistik ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan semangat dan daya tahan tubuh dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19, ekstrimnya suhu udara Cape Town yang tengah memasuki musim dingin, serta ketika menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan kali ini.
Melalui kerja sama yang baik dengan pihak agen kapal dan otoritas pelabuhan, KJRI Cape Town dapat memfasilitasi pembagian logistik tersebut dengan bantuan kurir khusus pelabuhan. "Yang terpenting, kondisi seluruh ABK semua dalam keadaan sehat walafiat," ujar Konjen.
"Terima kasih KJRI" , ucap para ABK melalui video-video yang dikirim setelah menerima paket dimaksud.