Home Kebencanaan Terlantar di Bakauheni, 140 Warga Brebes Akhirnya Pulang

Terlantar di Bakauheni, 140 Warga Brebes Akhirnya Pulang

Brebes, Gatra.com - Sebanyak 140 warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sempat terlantar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung karena tak bisa menyeberang ke Pulau Jawa menyusul adanya aturan larangan mudik. Seratusan orang yang hendak mudik itu merupakan warga Brebes yang merantau ke sejumlah daerah di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Riau.

Mereka berencana pulang ke Brebes karena kontrak kerja mereka sudah habis dan tak memiliki uang untuk bertahan hidup di perantauan selama pandemi Covid-19. Namun saat akan menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, mereka tak diperbolehkan menyeberang karena adanya kebijakan dari pemerintah terkait aturan perjalanan lintas daerah di masa larangan mudik. Akibatnya mereka terlantar di pelabuhan selama berhari-hari.

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, selama masa pelarangan mudik, hanya orang-orang dengan kriteria tertentu yang boleh melakukan perjalanan lintas daerah dengan membawa sejumlah persyaratan di antaranya surat tugas dari lembaga tempatnya bekerja dan surat keterangan sehat atau surat keterangan hasil rapid test dari dinas kesehatan dan pusat layanan kesehatan.

Sekretaris Daerah Brebes Djoko Gunawan membenarkan adanya warga Brebes yang tak bisa menyeberang di Pelabuhan Bakauheni tersebut. Menurut dia, pemkab sudah membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi warga yang tertahan di pelabuhan.

"Sekarang ini kan untuk menyeberang di Bakaheuni, harus ada rapid test dulu. Kemarin ada kendala biaya untuk rapid test, akhirnya dari Dishub menghubungi pengelola Bakaheuni, kita selesaikan, rapid test-nya yang bantu kami. Dari rapid test dua kali hasilnya negatif semua. Akhirnya mereka sudah mulai bisa pulang," kata Djoko saat dihubungi, Minggu (17/5).

Djoko menyebutkan, warga yang akhirnya sudah bisa menyeberang itu berjumlah 140 orang. Sebagian besar merupakan warga Kecamatan Banjarharjo.

"Yang 140 ini sudah bisa menyeberang dan dalam perjalanan ke Brebes. Ini malah ada lagi yang menyusul dari Bengkulu, jumlanya sekitar 60 an," ujar dia.

Menurut dia, seluruh warga tersebut bekerja di proyek galian kabel. Rata-rata dari mereka mulai bekerja sejak Maret dengan kontrak kerja selama dua bulan.

"Mereka buruh di galian kabel dan kontraknya sudah selesai jadi sudah berhenti bekerja di sana. Ya mau gimana, mereka ini mau pulang, tidak punya duit, ya kita bantu," ujarnya.

Djoko mengatakan, setelah sampai di Brebes, mereka nantinya akan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sesuai protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, mereka juga harus menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

"Di Bakauheni kan sudah di-rapid test negatif, tinggal kita di sini nanti kita cek suhu, sterilisasi, dan karantina di rumah," ujar Djoko.

Camat Banjarharjo Warto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk penanganan warga dari Kecamatan Banjarharjo saat sudah sampai di Brebes.

"Data jumlah warganya belum final. Kalau menurut keterangan ada 52 orang dari Banjarharjo. Nanti turun dari bus didisinfektan, diberi pengarahan, ditest satu-satu suhunya, kemudian dipulangkan untuk karantina di rumah, ada kepala desa nanti ikut ngawasi," ujarnya, Minggu (17/5).

6447