Jakarta, Gatra.com - Jumlah pasien yang sembuh dari coronavirus disease 2019 (Covid)-19 terus bertambah. Hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (17/5), totalnya 4.129 orang setelah dalam 24 jam terakhir terdapat penambahan sebanyak 218 orang.
Juru bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers secara dari dari Graha BNPB, Jakarta, mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 pun terus naik.
"Konfirmasi Covid-19 positif naik 489 orang sehingga totalnya menjadi 17.514 orang. Kasus sembuh meningkat 218, sehingga total 4.129 orang, kasus meninggal 59, sehingga totalnya menjadi 1.148 orang," ujarnya.
Yurianto menyampaikan, jumlah tersebut merupakan hasil dari pemeriksaan terhadap sekitar 140.473 orang. Adapun pemeriksaan spesimen hingga hari ini totalnya 187.965.
"Kinerja data kita pada hari ini, kita sudah melaksanakan pemeriksaan spesimen sebanyak 187.965 spesimen. Ini dilakskaanan dengan 2 metode, baik mengguakan real time PCR maupun dengan test cepat molekuler," katanya.
Sudah lebih dari 10 mesin test cepat molekuler yang beroprasi dan pada hari ini sudah bisa melakukan pemeriksaan sampai 980 spesimen. Sedangkan sebaran SARS CoV-2 di Indonesia sudah menjamah 387 kabupaten atau kota di 34 provinsi.
"Akumulasi data yang kami miliki terkait orang dalam pemantauan (ODP) adalah 270.876 orang. Semetara pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 35.800 orang," katanya.
Menurut Yurianto, jumlah tersebut merupakan gambaran nyata bahwa kasus positif baru Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya. Artinya, kasus positif sebagai pembawa virus ini masih berada di tengah-tengah kita.
"Ini yang berkali-kali kami sebutkan sebagai OTG, tanpa gejala, sedangkan di dalam tubuhnya membawa virus. Oleh karena itu, mencuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang paling bagus untuk membersihkan kemungkinan cemaran doplet dari OTG, misalnya yang mengenai benda-benda yang kita sentuh, baik sengaja atau tidak sengaja," katanya.
Kemudian, menyntuh mata, mulut, dan hidung tanpa mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Ini akan mempercepat propses penularan Covid-19. Gunakan masker saat keluar rumah karena kita tidak pernah tahu siapa yang sakit di luar rumah.
"Segera ganti dengan masker baru ketika sampai di rumah dan masker habis dipakai, dicuci menggunakan sabun," katanya.
Selanjutnya, budayakan untuk mejaga jarak fisik setidaknya 1 meter dengan orag lain. Ini sesuatu yang baru yang harus kita jalankan dalam memutus penyebaran Covid-19.
Menurut Yurianto, jika ini sudah menjadi budaya, maka kita akan merasakan tidak nyaman jika terlalu bedekatan dan berada dalam kerumunan. "Kalau ini sudah menjadi kebiasaan baru, bukan hanya terhadap Covid tapi terhadap penyakit lain yang menular secara lagsung," katanya.
Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, tidak bepergian kalau tidak mendesak, dan tidak mudik meskipun di dalam kota karena kita tidak tahu siapa yang sakit.
"Kalau kemudian kita bisa melaksanakan secara bersama-sama, kita yakin bahwa ini akan bisa kita lakukan," ujarnya.