Jambi, Gatra.com - Pengamat politik Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (PUSAKADEMIA) Jambi Mochammad Farisi menilai wajar dengan latar belakang keluarga tokoh politik maraknya baliho kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga istri mendiang Gubernur Jambi dua periode Zulkifli Nurdin (ZN) Ratu Munawwaroh dianggap adalah signal bahwa ia akan turun gelanggang. Apalagi waktunya mendekati pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2020. "Namun keseriusan bertarung akan terlihat seberapa masif baliho yang dipasang," kata M. Farisi kepada Gatra.com, Sabtu (16/5).

Akademisi Universitas Jambi (Unja) ini menjelaskan, saat ini zaman sudah berubah, ia menilai tokoh-tokoh politik kuat di daerah sudah lama pasang kuda-kuda. "Bila hanya mengandalkan nama besar keluarga (ketokohan Ratu) belum teruji, paling tidak belum ada survey yang menunjukkan berapa digit angka popularitasnya," ujarnya.

Dilanjutkan Farisi, terkait bagaimana posisi PAN?  Untuk mengusung calon melalui partai ada mekanismenya, sampai saat ini keputusan telah dibuat mengusung H Bakri menuju BH 1 Jambi. "Namun namanya politik semua serba mungkin, sebenarnya suara PAN sangat seksi dengan 7 kursi, bila H. Bakri tidak kunjung menemukan pasangan koalisi (tetap jadi gubernur dan tidak mau jadi wakil) alternatif nya kader PAN lain seperti bu Ratu bisa di dorong menjadi calon Wakil Gubernur," jelasnya.

Menurut Farisi, pengunduran waktu pelaksanaan Pilkada juga memberikan keuntungan bagi kandidat yang kemarin sempat ragu-ragu, bila serius bu ratu bisa tancap gas bersosialisasi dan menawarkan harapan baru," bebernya.

Farisi menambahkan, sebagai tokoh perempuan, tentu sosok Ratu Munawwaroh bisa mewarnai blantika perpolitikan jambi saat ini yang di dominasi kaum adam. "Kita tunggu saja, apa visi misi besar beliau untuk pembangunan jambi, karena membangun jambi tidak cukup hanya bermodal paras menawan (ganteng/cantik)di baliho. Pilkada 2015 lalu harus dijadikan pengalaman," ucapnya.