Banjarnegara, Gatra.com - Warga di Kabupaten Banjarnegara masih menggelar ibadah salat tarawih. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banjarnegara, bergerak melakukan rapid test pada jamaah sebagai langkah mencegah penularan Covid-19.
Rapid test telah dilakukan sejak Kamis malam (14/5) usai tarawih. Sebanyak 65 jamaah masjid menjalani pemeriksaan rapid test satu per satu.
"Untuk menegakkan maklumat Kapolri terkait berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, pada Kamis malam kami lakukan rapid test pada jamaah tarawih Annur," kata Bupati Banjarnegara, dalam siaran video kepada media, Sabtu (16/5).
Budhi mengungkapkan, dari hasil rapid test puluhan jamaah semuanya negatif. Namun begitu, ia mengingatkan agar mereka tak menyepelekan Covid-19. Sebab, hasil negatif rapid test belum tentu menunjukkan seorang steril dari virus Covid 19. Untuk memastikan apakah seorang terinfeksi virus Covid 19 atau tidak harus melalui pemeriksaan swab.
Menurut dia, kasus seperti ini pernah terjadi pada seorang pasien dari klaster Ijtima Jamaah Tabligh Gowa beberapa waktu lalu. Hasil dua kali rapid test terhadap seorang pasien itu semula dinyatakan negatif. Tetapi, Hingga dites dua kali hasilnya sama. Namun setelah dites ketiga kalinya, hasilnya positif. Kemudian, setelah tes Swab, pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.
"Jangan adigang adigung, ini bahaya sekali harus diwaspadai. Baru hasil rapid test, belum tes swad. Alangkah baiknya kita taati aturan negara," ucapnya.
Lebih lanjut Bupati Budhi menerangkan, pada Jumat (15/5) Dinas Kesehatan Banjarnegara juga melakukan pemeriksaan rapid test 51 pedagang di pasar kota. Hasilnya, seluruh pedagang yang dites secara acak itu negatif rapid test.
Diketahui, sebelumnya pada April 2020 lalu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah mengeluarkan maklumat yang isinya antara lain, mengimbau pengelola masjid untuk tidak menggelar salat Jumat dan salat berjamaah di masjid untuk sementara. Ini dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19.