Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sekaligus Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, bersama dengan jajaran pejabat BNPP melaksanakan rapat untuk membahas Pengembangan Kawasan Pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Dalam kesempatan tersebut, Tito menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menghendaki kawasan pendukung PLBN yang ada di perbatasan negara menjadi sentra ekonomi industri perdagangan yang bisa berpengaruh dan memberikan pengaruh kepada negara tetangga.
"Jadi Presiden ingin daerah Aruk, Motaain dan Skouw ini menjadi pusat sentra baru ekonomi industri perdagangan, yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya dan masyarakat Indonesia di bagian lain di luar Lokpri (Lokasi Prioritas)," ujarnya di Kantor BNPP, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/5).
Lebih lanjut Tito mengatakan, BNPP memerlukan market intelegent untuk mengidentifikasi kebutuhan market di dalam negeri khususnya kawasan perbatasan dan negara tetangga. Hal itu agar realisasi kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan dapat segera tercapai.
Dalam kesempatan itu ia juga meminta Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris BNPP, Suhajar Diantoro, untuk membagi pejabat BNPP menjadi tiga tim. Hal tersebut untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan guna mewujudkan kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan.
"Saya minta data itu harus ada. Saya minta laksanakan, secepatnya minggu depan jadi," pungkasnya.