Kebumen, Gatra.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen memastikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19 sudah siap jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah ini. Rumah sakit khusus Covid-19 ditunjang oleh rumah sakit rujukan lainnya mampu menampung ratusan pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kebumen, Cokro Aminoto mengatakan rumah sakit khusus Covid-19 mampu menampung setidaknya 100 pasien. Rumah sakit darurat ini sebelumnya merupakan Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Klinik Pengobatan Penyakit Paru, Kebumen. “Karena fasilitasnya memang memenuhi kriteria. Kemudian ada penambahan dengan pemanfaatan ruangan lainnya sehingga mampu menampung 100 pasien,” kata Cokro, Jumat malam (5/5).
Dia mengemukakan, Pemkab Kebumen berupaya untuk mencegah dan menanggulangi pandemi Covid-19 sebaik mungkin. Di antaranya dengan mempersiapkan fasilitas pendukung untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Salah satunya dengan mempersiapkan tiga rumah sakit lain sebagai rujukan penanganan Covid-19. “Ada tiga rumah sakit lain yang dijadikan rujukan Covid-19,” ucapnya.
Dia pun memastikan seluruh rumah sakit penanganan Covid-19 sudah beroperasi. Itu termasuk UPTD Paru yang telah diubah menjadi RS darurat Covid-19.
Sebelumnya, Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz menjelaskan di rumah sakit darurat Covid-19 terdapat sembilan ruangan di lantai bawah dan di lantai dua bisa menampung 40 pasien. Rumah sakit darurat ini, lanjut dia, sebagai bentuk antisipasi membludaknya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). "Tempat ini juga bisa sekaligus sebagai karantina bagi ODP maupun PDP yang tidak bisa mengkarantina dirina sendiri," kata bupati.
Mengutip data di laman corona.kebumenkab.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 29 orang. Dengan rincian 11 orang sembuh, dua meninggal dunia, dan 16 lainnya dalam masa perawatan.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 172 orang, dengan rincian 40 masih dalam pengawasan, 14 orang meninggal dunia tanpa hasil labl, 41 orang selesai pengawasan dan 77 PDP lainnya dinyatakan negatif covid-19. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah total 2.726 orang, dengan rincian sebanyak 139 orang masih dalam proses pemantauan dan 2.587 lainnya sudah selesai pemantauan.