Semarang, Gatra.com - Perjalanan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang melakukan perjalanan dari Kudus menuju ke arah Kota Semarang diadang rob atau air pasang di kawasan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (15/5).
Rob yang menggenangi jalan raya utama pantai utara (pantura) Semarang-Surabaya tersebut mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas kendaraan cukup panjang.
Setelah menunggu beberapa saat, Ganjar kemudian meminta mobil petugas polisi pengawal melakukan contra flow atau melawan arus.
Menurut Ganjar, tindakan melawan arah tersebut bukan mencari cepat, tapi untuk mengetahui penyebab kemacetan arus lalu lintas .
“Penyebabnya ada rob yang cukup tinggi sehingga mobil bergantian melintas dengan pelan. Selain itu, terdapat perlintasan untuk putar arah kendaraan dan gudang yang banyak kendaraan keluar masuk,” ujarnya.
Kemacetan arus lalu lintas di Sayung ini membuat Ganjar marah karena tidak ada petugas, baik dari Dinas Perhubungan dan kepolisian yang mengatur jalan.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini turun dari mobil dinasnya dan berdiri di bahu jalan mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
“Ayo terus maju pak, terus. Kendaraan yang akan ke luar berhenti dulu, beri jalan kendaraan lainnya lewat,” kata Ganjar.
Setelah mengatur lalu lintas, Ganjar mengeluarkan hand phone menghubungi seseorang. Kepada lawan bicaranya, Ganjar meminta agar segera diterjunkan petugas untuk mengatur arus lali lintas di Sayung.
“Saya menelpon Kepala Dinas Perhubungan Jateng meminta lokasi di Sayung dijaga 24 jam agar tidak terjadi kemacetan,” ujarnya.
Kepada salah satu warga Sayung yang ditemui di lokasi, Ganjar meminta agar melaporkan apabila ada kemacetan akibat rob dan tidak ada petugas yang berjaga.
“Laporkan ke saya, nanti saya tindaklanjuti. Ini catat nomor saya,” ucapnya.
Penanganan rob di kawasan Sayung Demak, menurut Ganjar memang harus ekstra. Telah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng mencarikan solusi tercepat dan terbaik.
Di samping itu telah minta Dinas Perhungan Jateng untuk menempatkan petugas di Sayung untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak tejadi kemacetan.
“Kalau tidak ada petugas yang mengatur kendaraan akan berjalan pelan dan akan menimbulkan kemacetan lama,” katanya.
Menurut Ganjar, akan memberikan tindakan darurat apabila masyarakat yang terdampak rob di Sayung membutuhkan bantuan kebutuhan logistik dan makanan.
“Bila masyarakat memang butuh logistik, kami sudah siap. Tinggal pemerintah daerah mengajukan ke kami untuk kebutuhan itu,” ujarnya.