Home Ekonomi Pandemi Covid-19, Industri Perlu Digitalisasi Teknologi

Pandemi Covid-19, Industri Perlu Digitalisasi Teknologi

Jakarta, Gatra.com - Country Digital Transformation Schneider Electric, Fadli Hamsani mengatakan, digitalisasi teknologi sangat dibutuhkan industri di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

“Sektor manufaktur memiliki tingkat kompleksitas kegiatan operasional yang cukup tinggi yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, manusia dengan manusia, dan mesin dengan mesin,” katanya di Jakarta, Jumat (15/5).

Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan teknologi pendukung yang dapat menciptakan kolaborasi serta pengelolaan data yang akurat dan cepat. Sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat dan sangat dibutuhkan dalam masa krisis seperti saat ini.

Ia menambahkan, terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi industri dalam melakukan remote working (kerja jarak jauh) di masa pandemi Covid-19 ini. Pertama, perlu tersedianya akses internet yang nyaman bagi seluruh karyawan yang melakukan remote working.

“Kedua, bagaimana perusahaan memberikan kemudahan akses data real-time secara digital untuk membantu pekerjaan karyawan. Ketiga,bagaimana menjaga interaksi komunikasi dan koordinasi antar sesama karyawan dan manusia dengan mesin tetap berjalan,” jelasnya.

Maka, diperlukan adanya digitalisasi teknologi yang memungkinkan pelaku industri mencapai tingkatan baru dalam produktivitas operasional dan efisiensi energi. Bahkan, digitalisasi ini bisa menciptakan proses kerja baru, memberdayakan sumber daya manusia, dan memberikan kemampuan untuk cepat beradaptasi di tengah situasi krisis sekalipun.

“Digitalisasi juga memungkinkan manajemen merencanakan strategi business continuity plan pada percepatan pemulihan operasional dan proteksi terhadap proses dan asset vital, serta sumber daya manusia,” paparnya.

Selain itu, digitalisasi dapat meminimalisir atau mencegah dampak berkelanjutan terhadap operasional dan bisnis melalui transparansi data. Sehingga terciptapengolahan data yang akurat dan real-time untuk pengambilan keputusan yang tepat.

“Digitalisasi memungkinkan remote working dan remote monitoring sehingga dapat merespon keadaan darurat atau krisis dengan cepat dan tetap menjaga produktivitas karyawan. Digitalisasi memungkinkan kolaborasi kerja jarak jauh, manajemen proses secara virtual dan konektivitas secara real-time antar departemen. Dalam melakukan manajemen jarak jauh (remote management), penting bagi operator pabrik untuk memiliki sistem cybersecurity terbaik dan prosedur cybersecurity yang jelas dan terkomunikasikan dengan baik kepada seluruh karyawan,” jelas Fadli.

Bahkan, digitalisasi juga dapat mengubah kondisi krisis menjadi peluang. Perusahaan yang memiliki skenario dan prosedur mitigasi terstruktur, akurat dan real-time dalam kondisi krisis akan memperoleh kepercayaan dan keyakinan penuh dari pelanggan dan karyawan.

“Schneider Electric Indonesia sendiri telah memiliki sistem digital yang bernama EcoStruxure. Sistem ini bisa membantu facility manager dalam mengelola konsumsi energi di pabrik, melakukan kontrol terhadap peralatan dan mesin untuk menjaga kecepatan respon tim maintenance dan quality control melakukan trouble shooting terhadap masalah yang terjadi di lapangan, bahkan dapat tetap memberikan servis yang transparan dan interaksi dengan customers meskipun dalam kondisi remote working,” pungkasnya. 

1220