Semarang, Gatra.com - Mekanisme pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) dilakukan khusus dengan diberikan undangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST. Undangan itu wajib dibawa oleh atas nama sendiri saat berada di kantor pos.

Di Kota Semarang, seorang lansia bernama Kumayanti (73), merasa senang mendapat bantuan uang tunai. Sebuah dokumen undangan KPM BST dia pegang erat. Menunggu giliran untuk dipanggil petugas Kantor Pos Johar Semarang.

Warga Bugangan Raya, kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur itu tak menyangka, dia mendapat undangan KPM BST.

"Tak menduga bisa dapat, yang ngabarin Bu RT, ini antri untuk ambil uangnya," kata Kumyanti.

Menurut dia, bantuan BST yang dia terima merupakan perhatian pemerintah kepada para lansia yang memang sudah tak bisa berbuat apa-apa di masa tua. Kumyanti sendiri mengandalkan nafkah dari pemberian anak-anaknya.

"Mungkin karena saya sudah lansia, suami juga stroke. Apalagi bergantung dari anak-anak untuk biaya hidup sehari -hari, makanya diusulkan jadi penerima BST," katanya.

Hingga akhirnya petugas Kantor Pos memanggil namanya untuk pencairan uang tunai BST. Dia menyerahkan undangan KPM dan menunjukan kartu identitas diri sebagai syarat pencairan.

"Dapat 600 ribu, terimakasih pemerintah, pak presiden, pak menteri. Ini bisa menambah kebutuhan tiap hari," katanya dengan senang.

Kepala Kantor Pos Semarang, Mujiyono mengatakan, mekanisme pencairan BST melalui kantor pos ada tiga cara yakni secara door to door mendatangi langsung ke rumah PKM. Kedua, diserahkan langsung di kantor pos masing-masing, atau yang ketiga lewat komunitas.

"Data KPM Kota Semarabg yang diterima PT Pos ada sebanyak 47.129. Mereka akan mendapatkan BST senilai Rp600 ribu selama tiga bulan ke depan," katanya.

Mekanisme penyaluran BST lainnya juga melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dimana Kota Semarang tercatat penyaluran BST lewat Bank BTN ada 116 KPM, BRI 3.197 KPM, Bank Mandiri ada 866 PKM dan BNI ada 1.397 KPM.