Cilacap, Gatra.com – Anjuran pemerintah agar perantau yang berada di kota besar, terutama di wilayah episentrum Covid-19 untuk mudik rupanya tak mempan. Terkini, di Cilacap, terdata sebanyak 64 ribu lebih warga yang telah pulang kampung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan yang paling dikhawatirkan dari kepulangan para perantau itu adalah mewabahnya Covid-19. Pasalnya, sebagian besar pasien Covid-19 di Cilacap merupakan kasus impor. Kalau pun terjadi karena interaksi lokal, maka hampir dipastikan ada kontak terdekat yang diduga tertular di wilayah lain.
Oleh sebab itu, karantina mandiri diwajibkan bagi perantau yang baru pulang kampung. Mereka diwajibkan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika tak bisa isolasi mandiri di rumah, atau risiko tinggi, maka karantina bisa dilakukan di fasilitas yang tersedia mulai dari desa hingga kabupaten.
“Karantina kita sudah disediakan oleh gugus tugas Covid-19 mulai dari kabupaten, kecamatan, sampai desa,” ujarnya.
Menurut dia, perantau sangat dimudahkan dalam proses karantina terpusat tersebut. Sebab, semua kebutuhan sudah dipenuhi oleh satgas. Itu termasuk tempat tidur dan logistik untuk perantau yang mengikuti karantina.
“Kalau makanan itu sudah di bawah koordinasi BPBD Cilacap. Kita sediakan bahan mentahnya,” tandasnya.
Dia juga mengimbau agar perantau yang baru pulang kampung untuk taat mengikuti protokol karantina. Sebab, bisa jadi perantau adalah orang tanpa gejala (OTG) yang bisa menularka virus mematikan itu kepada kelompok rentan.
Salah satu buktinya, kata Farid, sebagian besar orang dalam pemantauan (ODP) Cilacap adalah perantau. Di antara perantau ini, menunjukkan gejala Covid-19, seperti demam, pilek dan batuk. Karenanya, karantina adalah solusi satu-satunya untuk para perantau yang telah tiba di kampung halaman.
Mengutip laman corona.cilacapkab.go.id, pada Kamis (14/5), jumlah ODP di Cilacap mencapai 1.494 orang dengan rincian 1.448 selesai pemantauan dan 46 lainnya masih dalam pemantauan. Kemudian, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 165 orang, dengan rincian 98 sembuh, 48 orang masih dalam pengawasan, dan 19 orang meninggal dunia.
Adapun jumlah kasus positif Covid-19 di Cilacap total sebanyak 44 orang. Dari jumlah itu, sebanyak delapan orang sembuh, satu meninggal dunia, dan 35 lainnya masih dalam perawatan.