Moskow, Gatra.com - Uji klinis terhadap obat anti virus corona baru, obat Favipiravir menunjukkan hasil positif, setelah mayoritas pasien yang diberikan obat tersebut sembuh dua kali lebih cepat dibandingkan obat lain dalam pengobatan standar virus corona.
Favipiravir telah menjalani uji klinis terhadap pasien yang terinfeksi virus corona, sebagaimana dikembangkan perusahaan investasi farmasi Rusia ChemRar dengan dukungan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
Menurut pernyataan RDIF,dikutip Al-Arabiya, Kamis (14/5), obat tersebut diklaim memiliki beberapa keuntungan termasuk secara signifikan mengurangi waktu pemulihan pasien, dan ketersediaannya dalam bentuk tablet, serta membuatnya lebih mudah digunakan.
“Kementerian Kesehatan Federasi Rusia mulai menggunakan obat tersebut setelah diketahui hasilnya positif dari uji coba yang dilakukan dan akan difasilitasi izinnya untuk dipercepat, agar memungkinkan pengobatan Favipiravir bagi seluruh pasien di Rusia,” kata CEO dari RDIF, Kirill Dmitriev, dalam sebuah pernyataan.
Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 60 persen dari kelompok yang uji coba terdiri dari 40 pasien menggunakan favipriavir dites negatif terinfeksi virus setelah lima hari menjalani pengobatan, dua kali lebih cepat dari terapi standar.
Sebelumnya, obat ini juga telah diuji di Cina, dimana hasilnya juga sama.
“Regulator dan para ahli akan memantau keamanan penggunaan favipiravir [di Rusia] secara online karena dibutuhkan sistem khusus untuk pemantauan pasca-pendaftaran yang kini sedang dikembangkan bagi penderita,” berbunyi pernyataan itu.
Di seluruh dunia saat ini seluruh obat yang berpotensi membunuh virus corona menjalani pengujian cepat, karena pandemi virus telah merenggut hampir 300.000 nyawa.
Di AS, termasuk obat remdesivir dan famotidine telah menunjukkan hasil positif, sementara kombinasi tiga obat antivirus lainnya baru-baru ini juga terbukti membantu meringankan gejala pasien dalam uji klinis kecil di Hong Kong.