Jakarta, Gatra.com - Wabah Covid-19 membuat segala lini bergerak cepat untuk mencegah virus ini menyebar luas. Salah satu yang melakukan langkah percepatan adalah Nahdlatul Ulama (NU).
Saat mulai mewabah, NU langsung membentuk satuan tugas yang berfungsi untuk memberikan edukasi ke setiap pesantren agar penularan bisa dicegah.
"Sehingga dirasa penting sekali untuk segera mengantisipasi dan menyebarkan informasi ini ke masyarakat, ke pesantren-pesantren, masjid dan majelis ta'lim di seluruh Indonesia, edukasi promotif kepada masyarakat seperti itu," ujar Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19, Muhamad Makky Zamzani di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5).
Area kerja satuan tugas NU Peduli ini meliputi banyak wilayah. Semua dilakukan bertahap mulai dari tingkat pusat hingga daerah-daerah.
"Kita bekerja sampai ke pengurus cabang, namun setelah sebulan sekarang sudah di 32 provinsi dan hampir di 302 kabupaten sudah terkoordinasi penunjukan pos satgas baik di kabupaten maupun kota di wilayah," ungkapnya.
NU yang juga merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia ini mengaku ada ribuan relawan yang ikut. Jumlah ini juga mengikuti dari pusat maupun di daerah-daerah yang sudah disediakan pos.
"Untuk saat ini di bulan awal kami membuat kriteria relawan, ada relawan nasional yang terdaftar di kami ada 1092 relawan yang tergabung dalam whatsapp grup. Di daerah memang di pos-pos ini belum menyampaikan secara umum, namun saya yakin bisa lebih dari 10 ribu," ucapnya.
Selain edukasi kepada masyarakat yang dilakukan para relawan, ada juga terobosan yang disebut Covid-Car yang berkeliling ke daerah-daerah yang masyarakat masih berkumpul di luar.
"Waktu itu kan Februari sudah gencar Social Distancing, kita menyampaikan edukasi harus ada jarak sosial lalu terinspirasi dari mobil tahu bulat, akhirnya kita bentuk untuk edukasi covid ini di tengah keramaian. Berawal dari 5 mobil, sekarang sudah ada 150 mobil," tuturnya.