Home Ekonomi Produksi Jahe Merah Binaan APP Naik Dua Kali Lipat

Produksi Jahe Merah Binaan APP Naik Dua Kali Lipat

Jakarta, Gatra.com- Menjawab tingginya permintaan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, produksi tanaman jahe merah di Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Desa Dataran Kempas, Jambi meningkat dari 150-200 kg per bulan menjadi 350 kg per bulan.

Kelompok binaan PT Wirakarya Sakti (WKS), salah satu unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas ini berfokus pada produksi jahe merah. Menurut Ketua Masyarakat DMPA, Rita Ayuwandari, kelompok ini tidak hanya menanam jahe merah, tetapi juga mengolahnya menjadi serbuk jahe, serta makanan dan minuman berbahan dasar jahe. 

“Sejak pandemi, banyak orang mencari jahe. Pendapatan kami pun naik hingga 50%," ungkap Rita dalam keterangan tertulis diterima Gatra.com, Kamis (15/5).

Untuk memenuhi permintaan pasar, lanjut Rita, sebagian desa kami sampai berpindah dari bertanam sawit menjadi bertanam jahe. Saya juga bekerja sama dengan desa tetangga sebagai penyedia bahan baku. Semoga dengan ini semakin banyak masyarakat yang mandiri secara ekonomi,” ujar Rita.

Sementara itu, APP Sinar Mas juga mendukung pembinaan Masyarakat DMPA di Desa Bahta, Kalimantan Barat. Kelompok ini dibina oleh PT Finnantara Intiga berfokus pada produksi madu kelulut. 

Desa tersebut kini memproduksi tiga kali lipat jumlah madu yang dihasilkan sebelumnya, yaitu menjadi 100 kg per bulan. Madu tersebut didistribusikan ke Jakarta, Yogyakarta, Pontianak, Sintang, Sambat, dan Kapuas Hulu.

“APP Sinar Mas sejak awal membantu kami memasarkan madu ini. Sejak pandemi,120 kg madu yang biasanya baru terjual dalam sebulan, sekarang habis hanya dalam satu minggu,” jelas Togos, salah satu peternak lebah di Desa Bahta.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono mengapresiasi program yang dapat menciptakan bisnis usaha kecil menengah mandiri tersebut. “Keberhasilan kemitraan yang dikembangkan APP Sinar Mas perlu dicontoh dan dikembangkan di daerah lain,” ujarnya.

Corporate Social and Security Head APP Sinar Mas, Agung Wiyono menyebut bahwa konsumsi jamu untuk kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. "Kebutuhan tersebut membuka mata pencaharian alternatif bagi masyarakat anggota DMPA,” tuturnya.

264