Yogyakarta, Gatra.com - Kasus-kasus positif Covid-19 terkait klaster penularan dari swalayan Indogrosir, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus ditemukan. Jumlah kasus bahkan cenderung melonjak dengan 25 kasus positif Covid-19 selama lima hari ini.
Hari ini, Rabu (13/5), ditemukan 12 kasus positif baru Covid-19 di DIY. “Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY adalah 181 kasus,” Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih lewat pernyataan tertulis.
Dari 12 kasus positif hari ini, 10 kasus terkait klaster Indogrosir. Mereka adalah lima warga Sleman, empat warga Gunungkidul, dan seorang warga Kota Yogyakarta. Usia mereka antara 27 sampai 56 tahun, bahkan ada seorang bocah 7 tahun. “Kasus ini anak karyawan Indogrosir,” kata Berty.
Selain 10 orang itu, satu kasus lain dinyatakan terkait klaster kelompok Jamaah Tabligh, yakni perempuan 19 tahun di Bantul, serta satu kasus lagi, laki-laki 14 tahun asal Sleman, disebut melakukan kontak dengan pasien positif lain.
Dengan data ini, kasus-kasus baru positif Covid-19 masih berasal dari klaster-klaster penularan yang selama ini ada. Kemarin, Selasa (12/5), ada tambahan 10 kasus positif. Dari jumlah ini, tiga kasus dari klaster Indogrosir dan empat kasus dari klaster Gereja Protestan Indonesia Barat.
Dari data itu, jumlah klaster Indogrosir melonjak. Kasus positif pertama klaster ini ditemukan pada seorang pekerja swalayan itu, akhir April lalu, dan kini dia telah sembuh. Pada 8 Mei, tiga kasus positif klaster Indogrosir baru ditemukan lagi di Bantul.
Sejak itu, atau selama lima hari ini, ada 25 kasus positif Covid-19 klaster Indogrosir di DIY. Bukan hanya pada pekerja, melainkan pada anak dari karyawan supermarket di Sleman itu.
Direktur Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad mengonfirmasi bahwa klaster Indogrosir telah mencapai generasi ketiga.
“Peningkatan kasus terjadi karena adanya klaster kasus. Tapi secara umum laju penularan di DIY relatif masih sama. Klaster Indogrosir menunjukkan bahwa penularan sudah terjadi secara meluas,” kata anggota Gugus Tugas Penanganan Covid19 DIY.
Untuk itu, kata dia, perlu peningkatan kapasitas diagnosis dan tata laksana kasus, yaitu fasilitas karantina dan isolasi non-medis. “Mengingat cukup banyak kasus yang tidak bergejala atau bergejala ringan saja,” ujarnya.
Hari ini, selain 12 kasus positif baru, lima pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Alhasil dari 181 kasus, 68 orang telah sembuh dan tujuh orang meninggal.
Namun dilaporkan juga tiga kematian pasien dalam pengawasan (PDP). Dua dari tiga orang ini tidak diambil spesimennya untuk menjalani tes di laboratorium.
Hingga Rabu (13/5), total 161 PDP menanti hasil tes dan 17 orang di antaranya meninggal. Sebanyak 838 orang telah dites dengan hasil negatif. Total ada 1.180 PDP dan 5.734 orang dalam pemantauan di DIY.