Home Ekonomi Disparbud KKB Sebut 2.448 Pekerja Wisata Dirumahkan

Disparbud KKB Sebut 2.448 Pekerja Wisata Dirumahkan

Bandung, Gatra.com - Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) membawa dampak pada banyak lini sektoral masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB), tak terkecuali sektor pariwisata. 

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mencatat, ada 134 destinasi wisata berhenti beroperasi. Kondisi itu membuat 2.448 pekerja di sektor wisata dirumahkan sementara. 

Kepala Disparbud KBB, Sri Dustirawati mengatakan, 2.448 pekerja sektor wisata yang dirumahkan itu terdiri dari pekerja destinasi wisata 856 orang, pekerja hotel dan restoran 440 orang, pekerja seni 604 orang, pekerja ekonomi kreatif 116 orang, dan kelompok sadar wisata 432 orang. 

"Penutupan tempat wisata, otomatis mempunyai efek domino terhadap bidang-bidang lain, hotel-hotel juga tutup. Kita masih mengusahakan stimulus khusus bagi mereka, saat ini kita dorong dulu untuk daftar kartu prakerja," kata Sri, di Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/5). 

Menurutnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI juga telah memberikan bantuan kerohiman berupa sembako sebanyak 1.960 paket. 

"Kami mendapatkan bantuan kerohiman dari Kemenparekraf RI berupa paket sembako sebanyak 1.960 paket. Sembako itu untuk didistribusikan ke pokdarwis, komunitas pariwisata, komunitas ekonomi kreatif, pekerja di destinasi wisata, dan pekerja hotel yang terpaksa dirumahkan akibat Covid-19," kata Sri.

Bantuan paket sembako tersebut diserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizky Handayani Mustafa yang mewakili Menparekraf Wishnutama Kusubandio. 

Penyerahan bantuan disaksikan pula oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik, di sekolah tinggi pariwisata Bandung, Selasa (12/5) kemarin. 

Menurutnya, bantuan kerohiman sembako yang berisi beras 5 kg, gula putih 2 kg, minyak goreng 2 liter, kecap dan lauk pauk lainnya itu akan didistribusikan kepada para penerimanya mulai Kamis (14/5). 

Namun karena wilayah KBB yang cukup luas, maka teknis pengirimannya sedang dikaji. Bisa saja dilakukan secara door to door atau bekerja sama dengan polsek-polsek sesuai dengan usulan Kapolda Jabar. 

"Kan sekarang dilarang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak (PSBB). Makanya untuk pengiriman selain door to door langsung, Pak Kapolda mengusulkan untuk di KBB paket sembako disimpan di polsek-polsek, jadi warga penerimanya bisa datang ke polsek," ucapnya.

Sri menambahkan, pihaknya masih akan mengajukan bantuan sekitar 1.500 paket sembako ke Kemenparekraf dan Disparbud Jabar. Ini dikarenakan pekerja di industri wisata beserta turunannya, dan komunitas pariwisata maupun ekonomi kreatif di KBB, yang terdampak Covid-19 masih cukup banyak. Apalagi sektor wisata terimbas cukup parah dengan pandemi ini, sehingga semua tempat wisata, hotel, dan restoran tutup.

"Semoga saja usulan 1.500 bantuan paket sembako tambahan ini bisa terealisasi. Kasihan juga, banyak yang tidak bekerja, tidak bisa jualan, sehingga adanya bantuan setidaknya dapat meringankan beban mereka," katanya.

112

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR