Yogyakarta, Gatra.com - Penyedia jasa usaha daring dan para mitranya siap beradaptasi dengan kondisi normal-baru karena wabah Covid-19. Adaptasi itu mulai dari peningkatan kesadaran atas kesehatan hingga pengayaan produk kuliner.
Hal ini disampaikan Head Regional Customer Engagement Gojek, Region Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Ridzky Novasandro saat menggelar ‘Virtual Ngabuburit’, Selasa (12/5).
Untuk penjualan kuliner, saat ini produk siap masak meningkat ketimbang produk siap saji atau siap santap. “Saat ini ada lonjakan merchant yang menyediakan produk siap masak, seperti frozen food (makanan beku),” kata Ridzky.
Tren tersebut tak lepas dari merebaknya Covid-19 yang membuat masyarakat lebih banyak memesan makanan dari rumah, sekaligus meningkatkan kesadaran atas kebersihan makanan.
Dengan kondisi ‘normal baru’ ini, para mitra penyedia produk kuliner melakukan diversifikasi atau memperkaya produk jualannya dengan menu-menu siap masak. Tren baru ini bahkan memotivasi mitra baru untuk menyediakan jenis kuliner tersebut.
Di Yogyakarta, ada sekitar 400 restoran mitra Gojek penyedia menu siap masak. “Kami pun mendorong permintaan agar lebih banyak order, termasuk untuk wilayah Jawa Tengah- Yogyakarta yang memiliki sekitar 5000 merchant,” ujar Ridzky.
Dari aspek peningkatan kesadaran atas kesehatan, terutama atas Covid-19, para pengemudi Gojek menerima paket kesehatan berupa masker dan cairan cuci tangan. Mereka juga dicek suhu tubuhnya secara rutin.
Kondisi normal-baru karena Covid-19 juga memicu meningkatkan bentuk solidaritas warga. Para pelanggan pun kerap memberi pengemudi tips secara tunai karena Gojek membatasi nominalnya. Merespons hal itu, Gojek meningkatkan batas nominal tips. “Ini supaya menghindari kontak sesuai protokol Covid-19,” kata Ridzky.
VP Regional Corporate Affairs-Michael Reza Say menambahkan Gojek juga beradaptasi dengan kondisi normal-baru Covid-19 terutama saat beribadah di bulan Ramadan melalui fitur baru.
Menurutnya, Ramadan tahun ini menjadi sejarah bagi semua umat muslim di Indonesia dan dunia. Pandemi CovidD-19 mengharuskan kita untuk menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadan di rumah.
“Inisiatif ‘eBadah’ atau ‘Ibadah Elektronik’ memberi kemudahan bagi pengguna untuk beraktivitas selama bulan Ramadan dalam bersedekah, berbagi rezeki, mengikuti dakwah, menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka puasa, hingga menjalani aktivitas produktif lainnya,” kata Reza.