Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 17 ribu warga Kabupaten Karanganyar memperoleh bantuan sembako klaster perluasan program dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Kementrian Sosial. Kepada para penerima ini, Bupati Karanganyar Juliyatmono mewanti-wanti agar bantuan jangan dijualbelikan.
“Setelah mengambil sembako, jangan langsung ke pasar. Jangan dijual,” kata orang nomor satu di Pemkab Karanganyar ini kepada salah seorang penerima bantuan sembako klaster perluasan penerima manfaat di aula Kantor Kelurahan Cangan, Karanganyar Kota, Selasa (12/5).
Program ini bagian dari jaring pengaman sosial (JPS) dari pemerintah pusat dengan sasaran terdampak covid-19. Awalnya, penerima bantuan sembako program reguler sebanyak 55.740 keluarga. Kemudian Pemkab mengajukan 20.764 keluarga mendapatkan program bantuan sembako klaster perluasan penerima. Namun hanya 17 ribu keluarga saja yang lolos verifikasi.
Pemerintah pusat menyalurkannya selama sembilan bulan. Para penerima berhak mengklaim jatah April dan Mei pada penyaluran kali ini. Untuk jatah April berupa 13 kilogram beras premium, 16 butir telur, bawang dan kacang hijau. Sedangkan jatah bulan Mei berupa 15 kilogram beras premium, 16 butir telur dan sekilo kentang.
Pemkab dibantu BNI 46 menyediakan sistem di 135 E-Warong yang tersebar di seluruh wilayah Karanganyar.
“Semoga lancar, tertib dan semua diharapkan berdoa agar yang terdampak bisa segera pulih dan wabah covid-19 segera berakhir,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap penerima program keluarga harapan (PKH) pasti juga menerima bantuan sembako dari pemerintah pusat. Namun belum tentu penerima bantuan sembako masuk kepesertaan PKH.
“Sebelum pandemi, warga miskin memang diberi beberapa program pengentasan kemiskinan. Jika sudah mentas miskin, mereka tidak lagi menjadi peserta PKH,” katanya.
Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Marno mengatakan verifikasi calon penerima bantuan sembako klaster perluasan terus dilakukan. Masih tersedia kuota 265 keluarga.
“Yang kita infokan tambahan 17 ribu keluarga ini dulu. Nanti sambil jalan diinput untuk kuota 265 keluarga,” katanya.
Ika Sari (40) warga Kampung Dompon, Kelurahan/Kecamatan Karanganyar Kota mengaku baru kali ini menerima bantuan sembako. Bantuan itu diterimanya berkat pengusulan dari kelurahan.
“Saya enggak bekerja. Hanya suami saja. Bantuan ini memang sangat kami butuhkan,” katanya.