Washington, D.C, Gatra.com - Presiden AS Donald Trump hari Senin berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi, sekaligus memberi selamat atas terbentuknya pemerintahan baru oleh anggota parlemen Irak, pekan lalu.
Selama pemerintahan, Irak mengalami kekosongan sejak mantan Perdana Menteri Adel Abdul Mahd mengundurkan diri pada bulan November, di tengah protes anti-pemerintah.
“Trump berbicara dengan Kadhimi untuk memberi selamat kepadanya setelah terpilih di Dewan Perwakilan Irak," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan tersebut, Presiden Trump menyatakan dukungan Amerika Serikat untuk Irak selama pandemi virus corona yang sedang berlangsung dan menekankan pentingnya bersama menuntaskan keberadaan ISIS.
"Presiden Trump juga mendorong Perdana Menteri untuk menanggapi tuntutan rakyat Irak melakukan reformasi dan pemilihan nasional lebih awal secara sah," katanya.
Sebelumnya, parlemen Irak menyetujui pemerintah Kadhimi pada hari Rabu. Hanya berselang beberapa jam, Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan keringanan selama 120 hari bagi Irak untuk dapat mengimpor listrik dari Iran. Langkah itu bertujuan mendukung pemerintah baru di Irak.