Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah memutuskan untuk melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menggerakkan perekonomian. Kalangan pengusaha menyambut baik keputusan itu.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tegal Saunan mengatakan, kebijakan relaksasi PSBB yang rencananya diberlakukan mulai 15 Mei 2020 akan membuat perekonomian di Kota Tegal kembali berjalan. "Tentunya kami senang dengan kebijakan ini," kata Saunan, Senin (11/5).

Saunan mengemukakan, pemilik hotel dan restoran sudah siap dengan relaksasi aturan PSBB yang disertai dengan penerapan protokol kesehatan ketat, seperti jaga jarak dan penggunaan masker.

"Kami sendiri sudah siap, artinya siap menerima kondisi normal kembali. Siaplah melayani pelanggan. Saya lihat pengusaha di sektor lain juga sama," ujarnya.

Protokol kesehatan terkait Covid-19 menurut Saunan sudah diterapkan di hotel dan restoran sejak pandemi Covid-19 melanda. Langkah ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

"Di tempat saya sendiri sebelum masuk hotel sudah pasang wastafel. Dari mulai masuk sampai lobi dan di lift ada hand satinitezer. Masuk restoran juga ada hand sanitizer. Customer juga kita minta jaga jarak, kemudian kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk," ujarnya.

Terkait karyawan yang sudah dirumahkan, Saunan mengatakan, pihaknya akan melihat lebih dulu situasi setelah relaksasi berjalan sebelum mengambil keputusan mempekerjakan kembali karyawan yang dirumahkan.

"Kalau harga kita juga sudah menyesuaikan sejak ada pandemi. Kita sudah buat harga khusus, harga 14 hari, 7 hari, karena permintaan juga menurun, Kalau diprosentasikan, penurunan harga sampai 50 persen," ujarnya.

Saunan sebelumnya mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19 melanda ditambah pemberlakuan PSBB, okupansi atau tingkat hunian hotel di Kota Tegal anjlok hingga 80 persen. Kondisi ini membuat pengusaha harus melakukan efisiensi pengeluaran salah satunya dengan merumahkan karyawan.