Karanganyar, Gatra.com - Perbaikan gedung SDN 01 Berjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah belum bisa dilakukan segera. Sumber yang paling memungkinkan adalah berasal dari APBD perubahan yang belum tahu kapan dibahas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa memperkirakan dana perbaikan dua ruang yang hancur akibat longsor di SDN 01 Berjo mencapai Rp200an juta. Saat ini, bekas longsoran sedang dibersihkan para sukarelawan serta dibantu warga dan organisasi lainnya.
"Yang bisa dilakukan sekarang itu membersihkan puing-puingnya. Sedangkan untuk membangunnya kembali, tidak bisa sekarang. Dananya belum ada," katanya kepada wartawan di Karanganyar, Senin (11/5).
Sebagaimana diberitakan, gedung SDN 01 Berjo di Dusun Tagung RT 01/RW II Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, hancur setelah diterjang longsor pada Sabtu (9/5) pukul 13.30 WIB. Peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, namun merusak dokumen sekolah di ruang guru dan aset lainnya.
Lebih lanjut, Tarsa mengatakan, perbaikannya diusulkan masuk pembahasan TAPD di perubahan APBD 2020. Kebutuhan merehab dua ruang guru yang hancur diperkirakan Rp200-an juta. Sejumlah perabot dan mebelair masih utuh, sehingga tidak perlu pengadaan penggantinya.
"Bangunan lain masih cukup kuat di SDN 01 Berjo. Tidak perlu direhab. Hanya dua lokal itu saja," katanya.
Ia meminta peserta didik dan guru SDN 01 Berjo itu tak perlu khawatir bersekolah. Sebab, jadwal belajar di rumah masih diperpanjang hingga 29 Mei. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian rapor dan libur semester. Namun jika sampai masuk seperti biasa namun gedung belum diperbaiki, maka dpat bergantian shift masuk peserta didik.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar, Nugroho Budi Santoso mengatakan kerja bakti membersihkan sisa longsoran dimulai Minggu (10/5) pagi. Kegiatan itu yang sedianya dilaksanakan pada Sabtu (9/5) sore ditunda karena hujan deras.
"Longsoran talud mengenai dinding dan merobohkan gedung sekolah ini," katanya.