Riyadh, Gatra.com – Perusahaan minyak Saudi Aramco pada hari Minggu mengumumkan penurunan harga baru bahan bakar di Arab Saudi di tengah harga minyak turun lebih rendah akibat pandemi virus corona.
Dikutip Al-Arabiya, Senin (11/5), harga bensin 91 ditetapkan dengan harga 0,67 riyals per liter ($ 0,18), atau turun 48,9 persen dari 1,31 riyals per liter pada April.
Sedangkan harga bensin ron 95 ditetapkan pada 0,82 riyals per liter ($ 0,22), turun 44,2 persen dari 1,47 riyals per liter pada April.
Harga solar ditetapkan dijual 0,47 riyal per liter, Minyak Tanah ditetapkan pada 0,64 riyal per liter, dan gas minyak cair (LPG) ditetapkan pada 0,75 riyal per liter.
Perusahaan minyak Aramco juga mengatakan bahwa penyesuaian harga bahan bakar lokal dapat berubah sesuai dengan perubahan harga ekspor minyak mentah dari Kerajaan Saudi ke pasar global.
Diketahui, harga minyak anjlok sekitar 60 persen tahun ini karena dilakukan lockdown akibat virus corona disejumkah negara menyebabkan terjadinya guncangan permintaan minyak yang besar.
Menteri Keuangan Saudi Mohammed al-Jadaan mengatakan kepada Al Arabiya sebelumnya bahwa dampak pandemi virus corona dan jatuhnya harga minyak pada ekonomi dan keuangan Arab Saudi akan terlihat pada kuartal kedua tahun ini.
Pendapatan Arab Saudi turun karena harga minyak yang rendah dan berkurangnya kegiatan ekonomi di tengah penguncian dan jam malam yang diterapkan, guna menekan penyebaran virus corona.
Pendapatan minyak turun Saudi turun 24 persen pada kuartal pertama tahun ini menjadi 128,771 miliar riyal, sedangkan pendapatan non-minyak turun 17 persen menjadi 63,3 miliar riyal.
"Pendapatan telah mengalami penurunan besar dan diperkirakan akan terus menurun sepanjang tahun ini," kata al-Jadaan.
Saudi tergelincir ke dalam defisit anggaran hingga $ 9 miliar pada kuartal pertama, dan cadangan devisa bank sentralnya juga jatuh pada bulan Maret di tingkat terdalam setidaknya 20 tahun ini atau ke level terendah sejak 2011.
Al-Jadaan menyebut bahwa Arab Saudi tetap berkomitmen untuk mempertahankan pembiayaan publik dan menyiapkan cadangan keuangan yang cukup untuk menghadapi krisis bahkan jika itu berlangsung lama.