Banyumas, Gatra.com - Seorang wanita berusia 76 tahun asal Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. Dia diduga tertular virus Corona dari orang tanpa gejala (OTG).
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, berdasarkan penelusuran kontak erat, hasil rapid test pada keluarga dan kerabat dekatnya non reaktif. Dia pun menduga kasus tersebut berasal dari transmisi lokal.
"Berarti ini adalah terpapar orang tanpa gejala (OTG) di luar rumah, karena tidak diketahui siapa, kapan dan di mana terpapar. Dan ini kasus pertama kali di Banyumas yang merupakan transmisi lokal, yaitu dari orang tanpa gejala yang tidak diketahui," kata Husein melalui unggahan video di Instagram, yang dikutip Sabtu (9/5).
Berkaca dari kasus tersebut, Husein meminta masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga jarak serta mengenakan masker. Pasalnya di Banyumas disinyalir terdapat OTG yang tidak mudah dideteksi keberadaannya.
Selain informasi tersebut, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas ini juga menyampaikan, klaster Gowa yang masih terbuka yakni kasus sebuah pondok pesantren di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan kemungkinan dapat dilacak. Sebab, pihak pesantren dengan kesadaran sendiri menginformasikan tentang 8 orang yang sudah diketahui posisinya.
"Hari ini sudah dilakukan pelacakan dan penelusuran serta rapid test terhadap keluarga dekatnya. Kalau hasilnya negatif, maka klaster Gowa dapat kami tutup dengan baik," ucapnya.
Husein menambahkan, pada Jumat 8 Mei 2020 juga terdapat dua orang pasien yang dinyatakan sembuh. Masing-masing berasal dari Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur dan Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan.
"Hari ini ada dua pasien telah sembuh, hasil swab negatif yang tadinya positif. Itu dua-duanya sudah dinyatakan sembuh. Sehingga yang sembuh menjadi total 10 orang," ujar Husein.
Dia mengatakan, dua PDP yang telah meninggal beberapa waktu lalu, hasil swab laboratorium menyatakan negatif. Kedua orang tersebut berasal dari Kelurahan Karangklesem dan Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan. Adapun PDP meninggal dari Desa Gentawangi Kecamatan Jatilawang, saat ini masih menunggu hasil tes swab yang telah dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.