Jakarta, Gatra.com - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mendesak pemerintah untuk menekan angka penyebaran dan kematian Coronavirus Disease (Covid-19). Tuntutan itu ditulis dalam kertas kerja yang berisi rekomendasi tiga sektor penanganan pandemi, salah satunya mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat.
Jajaran alumni jas kuning itu merekomendasikan uji cepat untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian menyebut, hasil deteksi dengan metode tersebut memiliki keakuratan yang tinggi dan terhindar dari kemungkinan adanya false positive ataupun false negative.
Untuk mendukung metode itu, Andre mengatakan pemerintah bisa mengoptimalkan beberapa laboratiorium, khususnya Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL 3). Laboratorium itu digunakan untuk penelitian yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi, seperti penelitian virus TB MDR, HIV, dan lainnya, termasuk virus Corona.
"Untuk mewujudkan uji cepat ini, langkah optimal yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mendayagunakan lab-lab dengan tingkat BSL 3, seperti Pusat Riset Virus dan Kanker Patobiologis, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (PRVKP-FKUI), Lembaga Biologi Molekuler Eijkmann, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong," kata Andre dalam konferensi daring, Sabtu (9/5).
Selain itu, Andre merekomendasikan pemerintah untuk mengadopsi metode pelacakan kasus penderita positif Covid-19 maupun Orang dalam Pemantauan (ODP) berbasis GPS. Metode itu pernah diterapkan Korea Selatan dan Singapura.
"Sistem pengawasan berbasis GPS ini memantau pergerakan penderita positif dan ODP lewat nomor ponsel yang aktif dan layanan perbankan, misalnnya transaksi dengan kartu debit, kartu kredit, atau transaksi dompet virtual, e-wallet," tutupnya.
Sebelumnya, Andre menjelaskan bahwa kertas kerja yang diajukan pihaknya merupakan bentuk inisiatif terhadap berbagai permasalahan dalam penanganan Covid-19 yang dihadapi pemerintah saat ini. Rekomendasi itu dibuat oleh tim Policy Center ILUNI UI dengan menyoroti tiga sektor, di antaranya kesehatan masyarakat, sosial, politik, dan kelembagaan, serta ekonomi.
Kertas kerja ini disusun dari kritik publik hingga hasil diskusi bersama beberapa pakar Alumni UI. Kertas kerja itu diharapkan bisa membantu penanganan Covid-19 setelah sebelumnya langkah pemerintah menuai sorotan lantaran dinilai tidak memiliki transparansi informasi serta kebijakan publik yang jelas.
“Kertas kerja ini menekankan perlunya pemerintah mendapat kepercayaan publik dalam menghadapi pandemi COVID-19, yang salah satunya, dapat dilakukan dengan transparansi data,” kata Ketua Policy Center ILUNI UI, Jibriel Avessina.