Kupang, Gatra.Com - Tiga Dinas kemakmuran dilingkup Pemprov NTT yakni Pertanian, Peternakan dan Perikanan harus tetap eksis di ditengah pandemi Covid -19 ini. Harus menjalankan tugas dengan baik di lapangan karena ketiga dinas ini bersentuhan dengan kemakmuran rakyat yang terdampak Covid-19..
“Saat ini kita lagi terkapar Covid -19. Tiga dinas ini berhubungan peranannya penting karena bersentuhan langsung dengan masyarakat yang terdampak Covid-19. Saya tidak mau hal ini menjadi alasan untuk kita tidak bekerja. Selagi kita menggunakan masker dan tetap menjaga jarak saat berada di lapangan, maka virus ini tidak akan tertular ke orang lain," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat memimpin rapat dengan seluruh pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT(8/5)
Khusus Dinas Pertanian jelas Gubernur Viktor, agar program agar terus memantapkan dan laksanakan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang tersebar di 17 Kabupaten di NTT ini. Dinas harus mendesain secara baik seluruh persiapan secara terperinci, agar program ini bisa berhasil.
“Harus identifikasi. Lahannya dimana, luasnya berapa, berapa tenaga kerja yang akan terlibat, semuanya harus di data. Ini agar kerjanya terarah secara baik, dan harus segera laporkan bulan apa, tanggal berapa, hari apa dan jam berapa akan mulai tanam," jelas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Jika ada lahan yang lokasinya jauh dari sumber air kata Viktor maka segera komunikasi dengan Dinas Pertambangan agar dibuatkan sumur bor. Bisa juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk memastikan ketersediaan embung. “Untuk itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga harus koordinasi dengan Bank NTT dan buatkan Bumdes - Bumdes untuk menampung hasil panen. Cara ini agar para petani bisa terhindar dari para rentenir. Ini penting dan segera lakukan,” katanya.
Selain itu Dinas Peternakan harus menyiapkan sapi berkualitas. Sehingga ketika hasil panennya dijual, uangnya dapat dipakai untuk membeli sapi. “Jadi harus mendesain biomassa dari daun jagung dan batang jagung, sehingga tidak terbuang percuma,” ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.
Karena itu para pendamping diminta mampu memberikan bimbingan secara baik kepada para petani. "Saya minta agar para pendamping dapat menciptakan petani yang rajin dan bertanggung jawab. Harus bisa merubah budaya para petani. Jadikan mereka sebagai pengusaha pertanian," tantang Gubernur Viktor
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Yohanis Oktovianus menjelaskan bahwa Program Tanam Jagung Panen Sapi ini tersebar di 17 Kabupaten di NTT selain Kota Kupang, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Nagekeo, dengan total lahan yang akan digarap sebesar 10.000 hektare. “Program Tanam jagung penen sapi saat ini tersebar di 330 Desa dengan jumlah Kelompok Tani sebanyak 495 Kelompok, dan melibatkan 20.000 Petani ,” jelas Yohanes Oktavianus.